Bagikan:

JAKARTA - Bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Kementerian perhubungan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memaksa 4.000 kendaraan yang terindikasi akan mudik untuk putar balik arah kembali ke Jakarta. Ribuan kendaraan itu berhasil dihentikan di gerbang tol terdekat di check point Km 31 Cikarang Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Dari total 4.003 kendaraan yang dialihkan tersebut di antaranya sekitar 3.664 adalah kendaraan pribadi dan 339 merupakan kendaraan angkutan penumpang," kata General Manager Representatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Widiyatmiko Nursejati, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 21 Mei.

Menurut Miko, ini adalah jumlah tertinggi kendaraan yang melintas di Tol sejak diberlakukannya pengendalian transportasi pada 24 April. Ribuan kendaraan ini juga telah diminta untuk putar balik arah, karena menyebabkan kemacetan panjang jelang lokasi check point Pengendalian Transportasi di Km 31 Cikarang Barat.

"Antrean jelang check point tentu saja karena pihak Kepolisian akan mengecek satu per satu dokumen perjalanan, sesuai dengan syarat dari Gugus Tugas COVID-19. Jika ada yang tidak memenuhi syarat perjalanan maka akan ditindak keluar ke gerbang tol terdekat, GT Cikarang Barat 3," jelasnya.

Di samping itu, Miko menjelaskan, petugas di lapangan juga senantiasa mewaspadai beragam modus yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengelabui larangan mudik.

"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan COVID-19 dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020," ucapnya.

Selain itu, kata Miko, masyarakat perlu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah.

Dalam kesempatan yang sama, Pamen Asistensi Check Point Cikarang Barat Polda Metro Jaya AKBP Sutimin mengatakan, pihaknya telah mempelajari dan meningkatkan pengawasan guna mencegah pemudik yang nekat melanggar larangan mudik di titik penyekatan jalan tol.

Sutimin mengakui, banyak modus yang dilakukan pemudik. Salah satunya yang sering ditemui di lapangan ialah menumpang kendaraan travel gelap.

"Kalau kendaraan travel yang kami tindak ada kategorinya. Plat kuning yang memiliki trayek, tapi tidak sesuai, kami suruh putar balik. Yang tidak memiliki trayek, kami tilang dan dalami lebih lanjut di Polda Metro Jaya, misalnya kendaraan plat hitam yang digunakan untuk mengangkut pemudik," katanya.

Adapun pada periode H-7 sampai dengan H-4 Lebaran 2020, Jasa Marga mencatat total 306.682 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah Selatan. Distribusi lalu lintas di tiga arah adalah sebesar 40 persen dari arah Timur, 35 persen dari arah Barat dan 25 persen dari arah Selatan.

"Angka ini turun 59 persen dari lalu lintas di periode Lebaran tahun 2019," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Dwimawan Heru, dalam keterangannya.