JAKARTA - Usai menyambut Hari Raya Idulfitri, biasanya berduyun-duyun masyarakat dari wilayah lain akan datang ke DKI Jakarta untuk mengadu nasib. Berkaitan dengan hal tersebut, pihak kepolisian kemudian mengingatkan agar mereka yang tidak punya kemampuan khusus tidak perlu datang ke Jakarta apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah menyiapkan strategi untuk menyambut arus balik. Salah satunya dengan melakukan penyekatan di sejumlah titik agar pemudik tak bisa sembarangan kembali.
"Kita lakukan penyekatan arus balik. Artinya, masyarakat yang tidak punya keterampilan khusus atau keahlian diharapkan tidak ke Jakarta. Karena kita dalam kondisi pandemi dan PSBB Jakarta juga sudah diperpanjang sampai 4 Juni," kata Kadiv Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Sabtu, 23 Mei.
Penyekatan arus balik, akan dilakukan di tiap ruas jalan yang mengarah ke DKI Jakarta. Argo mencontohkan, Polda Jawa Timur misalnya, melakukan penyekatan antar tol di wilayah Sragen yakni pada KM 679 ribu.
"Juga ada di arteri. Ada tujuh di Tuban, Situbondo, Cemoro Sewu, sampai Ngawi, dan Sragen. Kemudian ada juga penyekatan antar kota. Di Pantura ada delapan, di jalur tengah ada sembilan, dan selatan ada enam," jelasnya.
Selanjutnya, penyekatan juga dilakukan di Jawa Tengah yaitu di Exit Tol Sragen KM 528 dan Gate Tol Banyumanik KM 421. Untuk jalur arteri, ada penyekatan di empat daerah yaitu Rembang, Blora, Wonogiri, dan Sragen. Sementara untuk penyekatan arus balik antar kota terdiri dari 10 titik.
Kemudian untuk Polda Jawa Barat, kata Argo, penyekatan dilaksanakan di tol lima kota yaitu Tegal Karang, Plumbon, Ciperna Timur, Kanci, dan Cileduk yang merupakan indikator dari Gerbang Tol Palimanan Utama. Sedangkan untuk jalur tol indikator Cikarang Utama ada lima lokas dan GT Kalimata ada tiga lokasi penyekaan.
"Di Japek ada tiga itu di KM 47. Sedang di arteri ada di Sukabumi, Cirebon, Kuningan, Banjar, Ciamis. Untuk Polda Banten ada sembilan lokasi penyekatan arus balik," tegas dia.
BACA JUGA:
Ada puluhan ribu kendaraan yang putar balik
Argo juga menjelaskan, meski pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik ke kampung halaman di tengah pandemi COVID-19 namun nyatanya, masih banyak warga yang nekat mudik.
Dirinya kemudian membeberkan, selama Operasi Ketupat 2020 ada 68.946 pemudik yang dipaksa putar balik. Tindakan diambil untuk menghalau masyarakat yang nekat mudik.
"Ada kegiatan yang kita memutarbalikkan yang akan mudik itu dan totalnya 6.947. Kalau digabung 29 hari operasi ketupat (ada) sejumlah 68.946 kendaraan yang putar balik," jelas Argo.
Dia juga menegaskan, selama Hari Raya Idulfitri pihaknya dibantu dengan TNI akan tetap melakukan penjagaan termasuk mengantisipasi arus balik. Dia juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah di tengah pandemi ini.
"Masyarakat harus paham, masyarakat harus menyadari bahwa tujuan pemerintah itu pasti baik dan semuanya ini untuk kepentingan kita bersama," pungkasnya.