Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria dari Winter Springs, Florida mengaku terjebak dalam sebuah kapal pesiar lalu dipindah ke kapal rumah sakit di pelabuhan Italia selama 62 hari. Ia terjebak setelah dinyatakan positif COVID-19 pada awal April.

"Kadang ada hari-hari buruk dan beberapa hari lain baik-baik saja," kata Taylor Grimes (28) menceritakan kisahnya kepada CNN, Senin, 18 Mei.

Menurut penuturan Grimes, ia berlayar pada pertengahan Januari dari Genoa, Italia sebagai karyawan MSC Cruises, sebuah perusahaan pelayaran global yang berpusat di Swiss. Ia bekerja di bagian toko perhiasan perusahaan tersebut. 

Pada 17 Maret, rekan sesama karyawan Grimes dinyatakan positif COVID-19. Setelah konsul ke dokter dan kapten kapal, Grimes secara sukarela mengisolasi diri. Sayangnya, 15 hari kemudian, dirinya juga positif virus corona. 

Sejak saat itu Grimes bolak-balik dites selama tujuh kali. Hasilnya sempat positif, namun pada tes kedua ia dinyatakan negatif kembali. 

Ibunya Taylor Grimes, Ann Grimes mengkhawatirkan kesehatan mental anaknya. "Senin lalu ia terisak-isak di telepon, ia bilang ingin pulang," katanya. 

Kenapa lama?

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada keluarga Taylor bahwa kebijakan Italia memang tidak mengizinkan karyawan kapal pesiar meninggalkan kapalnya sampai mereka dinyatakan negatif COVID-19 setelah dua kali dites. Namun menurut penuturan keluarga Grimes, pengujian COVID-19 di sana begitu samar. 

"Kami tidak mempertanyakan bagaimana standarnya. Tapi, faktanya pengujian itu sangat samar. Bagaimana mungkin bisa dikarantina selama 62 hari berturut-turut dan masih dinyatakan positif?" keluh Ann.

Semuanya bermula sejak kapal pesiar tempat ia bekerja telah menurunkan semua penumpang pada 9 dan 10 Maret. Sementara sekitar 200 karyawan tetap di dalam. Saat pertama kali dites, Grimes dinyatakan positif. Ia lalu dipindahkan ke kabin tamu yang terdapat balkonnya. 

Sampai pada suatu hari tanpa ada peringatan apapun ia diberikan alat pelindung diri untuk dipakai dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk diuji. Saat itu Grimes mengenakan APD dari jam 8 pagi sampai 2 malam waktu setempat. 

Setelah menunggu lama, ambulan mengangkut Grimes ke sebuah kapal rumah sakit. Saat itu ia dibawa tanpa mengenakan alat pelindung kepala. Setelah mengetahui ia tidak akan kembali ke kapal pesiar, "Saya kemudian mengalami gangguan mental," kata Grimes.

Grimes diisolasi di kabin kecil mirip tempat kru kapal. Kabin itu kata Grimes sebelumnya digunakan untuk merawat penduduk lokal yang telah dites positif COVID-19 namun tidak dirawat inap. 

Grimes bilang ia dinyatakan negatif pada tesnya yang ketujuh, Sabtu kemarin. Dirinya berharap hasil tesnya yang kedua adalah negatif. Setelah dinyatakan negatif ia berencana akan terbang kembali ke Amerika Serikat menggunakan maskapai komersial.