Ikuti Saran Jokowi Soal Ibu Hamil Hingga Balita Positif COVID-19, Airlangga: Ditangani BKKBN
Menko Perekonomian Airlangga Hatarto (Foto: Humas)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus COVID-19 yang dialami ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Hal ini, kata Airlangga, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas terkait lonjakan kasus COVID-19 di Tanah Air beberapa waktu belakangan.

"Bapak Presiden juga mendorong terkait ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi, balita, balita, dan anak-anak untuk ditangani oleh BKKBN," kata Airlangga dalam konferensi pers yang di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 21 Juni.

"Sehingga BKKBN akan menangani secara khusus terkait dengan penanganan COVID-19 untuk ibu hamil, ibu melahirkan, balita, dan anak-anak," imbuhnya.

Sebagai informasi, untuk wilayah DKI Jakarta, jumlah anak-anak di DKI Jakarta yang positif COVID-19 terus bertambah. Berdasarkan data sampai 20 Juni, anak-anak di bawah 18 tahun yang positif COVID-19 sebanyak 876 orang.

Meski begitu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengaku tidak mengetahui dengan pasti. Dia mengklaim tidak membawa data rinci mengenai jumlah anak yang positif COVID-19.

Sebelumnya,  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Total kasus kumulatif berjumlah 1.989.909 orang sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret, sedangkan, kasus baru per hari ini mencapai 13.737 orang. 

Sementara kasus sembuh pada hari ini bertambah 6.385 orang, sehingga totalnya ada 1.972.528 orang sembuh. Sedangkan, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 371 orang dan totalnya 54.662 orang. 

Ada pun, provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 5.582 kasus baru dan total 474.029 kasus. DKI menjadi provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak se-Indonesia. Disusul oleh provinsi Jawa Tengah 2.195 dan total kasus kumulatifnya mencapai 227.148. 

Kemudian, Jawa Barat 2.009 kasus baru, dengan total kasus mencapai 344.568. Jawa Timur dengan 

739 kasus baru dan totalnya mencapai 163.548 kasus. Disusul DI Yogyakarta dengan pertambahan kasus 665 dan total kasusnya mencapai 52.641. 

Dilaporkan juga ada 3 provinsi yang melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 yaitu Gorontalo 10 kasus,  Papua 6 kasus, dan Maluku Utara 1 kasus. Dilaporkan juga satu provinsi yang tidak ada penambahan kasus yakni Sulawesi Utara.