Kepala BKKBN: Stunting Bisa Dideteksi Secara Dini
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo/Antara

Bagikan:

JAKARTA - Angka stunting di Indonesia saat ini menjadi masalah yang cukup besar. Untuk itu perlu penanganan serius dalam mengatasi masalah tersebut.

Presiden Joko Widodo bahkan mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditunjuk untuk menyelesaikan masalah ini.

Lalu apakah stunting bisa dideteksi secara dini, terutama untuk daerah terpencil. Mengingat kurangnya dukungan perlenkapan. 

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, stunting bisa dideteksi secara dini. Yakni sejak dalam kandungan. Caranya, bagi bidan di daerah terpencil mengukur lingkar atau tinggi perut ibu hamil.

"Bisa dideteksi (Sejak dini), sebenarnya bidan dilatih, janin tumbuh lambat caranya mengukur tinggi perut ibu hamil," kata Hasto dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Jumat, 3 September.

Untuk itu, pengecekan ibu hamil harus dilakukan secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan janin di dalam perut. Nah semua bidan sudah dibekali mengenai pemeriksaan janin.

"Misal hamil 20 minggu berapa tingginya. Itu sudah diajari bidannya. Kalau di kota pakai USG. Kalau hamil 28 minggu beratnya harus berapa kilo, kalau kurang stunting," kata dia.

Hasto sebelumnya mengatakan, angka stunting selama masa pandemi COVID-19 naik menjadi 32 persen. Lantaran banyak balita yang kurus selama pandemi ini, kemudian menjadi stunting. "Memang para ahli mengatakan stunting naik sampai 32,5 persen," ujar Hasto.

World Health Organization (WHO) menyatakan penyebab stunting sangat kompleks karena melibatkan berbagai sektor di sebuah negara. 

Selain itu, stunting juga bisa menjadi indikator dari pertumbuhan ekonomi politik, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, pertanian dan sistem pangan, serta kondisi lingkungan hidup di sebuah negara. 

Kondisi itu akan berpengaruh terhadap kurangnya perawatan rumah tangga, makanan pendamping ASI yang kurang memadai, pemberian ASI kurang maksimal, dan terjadinya infeksi terhadap anak di sebuah negara. 

Pada akhirnya faktor-faktor inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya stunting.