Angka Stunting di Kaltim Tinggi, BKKBN Minta Semua Pihak Turun Tangan
Anak dalam perawatan di rumah sakit (ANTARA)

Bagikan:

SAMARINDA - ​​​​​​Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Timur (BKKBN Kaltim) menggandeng sejumlah pihak dalam upaya menurunkan angka stunting, karena saat ini prevalensinya cukup tinggi yang mencapai 23,9 persen.

"Angka stunting Kaltim mengalami kenaikan 1,1 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 22,8 persen, sehingga diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk menurunkan, seperti kolaborasi yang kami lakukan hari ini," ujar Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kaltim Sunarto dikutip ANTARA, Selasa 21 Februari.

Pihak yang digandeng dalam kolaborasi menurunkan stunting adalah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim, kemudian dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kaltim.

Dalam hal ini, Baznas Kaltim menyalurkan zakat untuk penanganan stunting yang difasilitasi oleh BKKBN Kaltim, sedangkan dari PKK merupakan pihak yang siap mengelola anggaran dari Baznas, karena PKK memiliki kader sampai ke tingkat desa dan kelurahan.

Dalam pertemuan tersebut disepakati, sebanyak 400 keluarga berisiko stunting yang tersebar di kabupaten/kota di Kaltim akan memperoleh makanan tambahan bergizi secara berkala, terutama bagi keluarga tidak mampu maupun keluarga miskin.

Sedangkan proses pengolahan makanan tambahan bergizi berikut kemungkinan adanya tambahan pemberian vitamin, akan dilakukan oleh TP PKK bersama Tim Pendamping Keluarga binaan BKKBN yang tersebar di desa/kelurahan.

Sunarto mengucapkan terima kasih kepada Baznas Kaltim karena telah peduli terhadap penanganan stunting, dibuktikan dengan hari ini yang berkomitmen menjadi bapak asuh bagi anak stunting maupun bagi keluarga yang berisiko stunting, yakni melalui pemberian makanan tambahan bergizi secara berkala.

Mengingat dari Baznas sudah berkomitmen memberikan makanan tambahan melalui asupan gizi yang dikelola oleh tim, maka dari BKKBN Kaltim akan memberikan penghargaan kepada petugas di lapangan, terutama bagi kaum ibu yang memasak maupun yang membantu hal lainnya.

"Kami akan sisihkan anggaran untuk penghargaan bagi petugas di lapangan yang telah bekerja menyiapkan makanan bergizi. Nilainya tentu tidak bisa banyak karena akan kami sisihkan dari berbagai kegiatan. Namanya tentu bukan honor, namun penghargaan yang kami berikan per paket, mungkin akan kami berikan per tiga bulan," katanya.