COVID-19 Menggilla, Lonjakan Kasus Usai Lebaran 2021 Lebih Tinggi dari 2020
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (Foto: dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku lonjakan kasus pada empat minggu setelah lebaran 2021 ini lebih tinggi dibanding 2020 lalu.

"Setelah disandingkan pada minggu keempat, ternyata kenaikan kasus pasca-Idulfitri di tahun ini secara nasional mengalami kenaikan yang lebih tinggi yaitu mencapai 112,22 persen. Sedangkan kenaikan kasus pada tahun 2020 adalah sebesar 93,11 persen," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 17 Juni.

Wiku mengaku, kenaikan yang signifikan di tahun ini terjadi dalam waktu satu minggu. Yakni pada minggu keempat setelah lebaran.

"Dalam satu minggu saja, terjadi kenaikan hampir 2 kali lipat. Hal ini menyebabkan perbedaan yang signifikan pada keadaan di minggu ketiga lalu dengan minggu keempat saat ini," ujar dia.

Wiku merinci, kenaikan di minggu ketiga usai lebaran 2021 hanya sekitar 50 persen, sedangkan di tahun lalu kenaikannya mencapai sekitar 80 persen.

"Hanya dalam satu minggu saja, persentase kenaikan kasus di tahun ini bisa melampaui persentase kenaikan kasus di tahun lalu," ungkap Wiku.

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan ada sejumlah kabupaten/kota yang mengalami lonjakan kasus sangat signifikan dalam rentan waktu yang singkat. 

Kenaikan kasus pada beberapa kabupaten/kota terjadi sejak minggu lalu seperti di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi. 

"Jika terdapat kabupaten/kota yang sudah menunjukkan kenaikan signifikan harus ditangani agar tetap terkendali sehingga tidak meningkatkan kasus di tingkat provinsi hingga nasional," jelasnya.