JAKARTA - Polri menyebut terduga teroris berinisial KDW yang ditangkap dikawasan Bogor, Jawa Barat mendapat keahliannya meracik bahan peledak secara otodidak. Keahliannya itu didapat dengan membaca buku.
"Ditemukan di TKP buku-buku tentang peracikan bahan peledak. Jadi dia belajar sendiri, mendalami sendiri," ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis, 17 Juni.
Bahkan, dari hasil pemeriksaan KDW juga mengajarkan cara meracik bom kepada kelompoknya. Dengan begitu, ada penerus teroris muda yang dapat meracik bom.
"Kemudian membagi pengetahuannya kepada jaringannya," kata dia.
Salah satu cara KDW memberikan ilmu meracik bom melalui Whatsapp Grup (WAG). Di sanalah KDW menjabarkan cara-cara meracik cairan kimia hingga menjadi bom.
BACA JUGA:
"Dibuat grup salah satu media sosial yang anggotanya adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu dan dia memberikan pemahaman dan pelajaran di grup tersebut. yang bersangkutan sebagai adminnya. jadi dia tidak hanya menjual tetapi juga memberikan pelajaran," tandas Ramadhan.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror menangkap satu terduga teroris berinisial KDW di kawasan Bogor, Jawa Barat. Dari pemeriksaan sementara, terduga teroris itu berperan sebagai penyedia bahan kimia pembuat bom di jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Peran tersangka KDW ini yang mempersiapkan bahan-bahan kimia yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuat bom," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Selasa, 15 Juni.
Dalam penangkapan terduga teroris pada Senin, 14 Juni, ditemukan berbagai bahan kimia. Misalnya, dekstran, magnesium sulfate, sodium borat, HCL hingga belerang.
Selain itu, terduga teroris ini juga diketahui aktif menyebarkan konten-konten berunsur terorisme di akun media sosialnya. Dia juga merupakan admin di Whatsapp Grup (WAG) yang kerap berdiskusi tentang jihad.