JAKARTA - Dua komisi di DPR RI yakni Komisi I dan Komisi VIII melakukan lockdown dengan membatalkan agenda rapat fisik lantaran ada beberapa anggota dan pegawai yang terpapar virus COVID-19. Rapat yang tertunda ini nantinya akan dialihkan menjadi rapat secara virtual.
Menanggapi isu lockdown di lingkungan Parlemen, Sekjen DPR RI Indra Iskandar membenarkan bahwa ada sejumlah komisi yang menunda pelaksanaan rapat kerja maupun rapat dengar pendapat dengan kementerian/lembaga.
Seiring melonjaknya kasus positif COVID-19 terutama di lingkungan parlemen. Namun, ia membantah DPR melakukan lockdown dengan tidak berkegiatan sama sekali.
"Saya tidak menggunakan isu lockdown, yang dilakukan beberapa komisi hanya penundaan rapat, dikarenakan ada anggotanya, ASN, cleaning service dan pamdal yang reaktif dan positif COVID. Jadi sebenarnya dari keputusan pimpinan DPR kita tidak menggunakan istilah lockdown tapi ada penundaan rapat," ujar Indra kepada wartawan, Kamis, 17 Juni.
BACA JUGA:
Indra menjelaskan, bahwa hari ini masih terdapat rapat-rapat begitupun hari ke depan. Meskipun penerapan protokol kesehatan tentu akan diperketat.
"Memang hari ini akan diputuskan oleh pimpinan DPR nanti di Bamus akan ada pengetatan-pengetatan. Salah satu wacana yang akan disampaikan tentu misalnya apakah nanti ke depan hanya dihadiri oleh pimpinan AKD, dan selebihnya akan melalui virtual," jelas Indra.
Meskipun ada sejumlah anggota dan pegawai yang terpapar COVID-19, kata Indra, tidak serta merta menghentikan kegiatan dewan. Sebab, masih ada tugas konstitusional yang harus diselesaikan pada masa persidangan ini.
"Jadi seperti itu dan memang ada beberapa waktu tertentu harus diputuskan di paripurna karena menyangkut hal-hal yang harus diselesaikan agenda komisi-komisi," kata Indra.
Adapun pengaturannya ke depan, DPR akan memperketat rapat-rapat atau sidang untuk memastikan semuanya sesuai dengan prokes.
"Nah memperketat itu kalau teman-teman tahu sekarang mulai pintu gerbang masuk DPR semua akan diperketat dan memang akan tidak nyaman. Tapi akan kami lakukan pengetatan itu untuk kesehatan keselamatan kita," kata Indra