Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Georgia untuk Indonesia Irakli Asashvili menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin, 14 Juni. Hal ini untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menerima secara khusus di ruang terbuka kantor PDIP itu.

Georgia ingin mempererart hubungan dengan Indonesia melalui permintaan agar Indonesia membangun kantor perwakilan di negara tersebut.

Dalam pertemuan itu, Hasto mengatakan, peran partainya di pemerintahan akan selalu mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di dunia, termasuk Georgia.

"Sebagai partai penguasa, PDIP ikut mengambil peran dalam meningkatkan persahabatan dan kerja sama Indonesia dengan negara-negara sahabat termasuk di bidang ekonomi," katanya dalam siaran pers.

Hasto menyampaikan salam hangat dari para petinggi partai dan melaporkan pertemuan ini kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ibu Megawati menyampaikan salam hangat atas kunjungan pak Dubes Georgia ini," kata Hasto seraya menambahkan sikap PDIP teguh menjaga pluralisme dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila.

 

Hasto mengatakan pertemuan ini istimewa karena digelar di ruang terbuka kantor DPP PDIP.

Dia memaparkan berbagai survei yang menyebutkan PDIP memiliki elektoral tertinggi dan saat ini sedang fokus melakukan konsolidasi menyeluruh guna memastikan kemenangan pada Pemilu 2024.

Hasto menjelaskan program sekolah partai PDIP untuk meningkatkan kualitas kader dan calon kepala daerah.

Dubes Georgia, Irakli Asashvili menyatakan pihaknya sangat tertarik atas penjelasan soal sekolah partai.

Dia menanyakan bagaimana mekanisme pelaksanaannya di tingkat pusat dan daerah.

"Saya telah mengujungi beberapa wilayah Indonesia. Negara Indonesia kaya dengan budaya, kuliner, dan memiliki pemandangan yang indah. Tak cukup lima tahun sebagai dubes untuk mengenal Indonesia yang begitu indah," kata dia.

Secara terbuka, dia mengaku pihaknya berharap hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Georgia. Apalagi, negeri itu siap membuka ekonominya untuk barang dari Indonesia.

"Kami tidak memiliki banyak kedutaan besar di Asia, khususnya Asia Tenggara. Kami ingin Indonesia membuka kedutaannya di Georgia," kata Irakli.

Di ujung pertemuan, Dubes Irakli menyerahkan wine produksi Georgia dan Hasto menyambut hangat pemberian itu.

Hasto tak mau kalah. Hasto dalam kesempatan itu mempromosikan salah satu cerutu asli Indonesia asal Jember, Jawa Timur. Kebetulan sang dubes adalah seorang penikmat cerutu.

"Indonesia punya produk cerutu. Mari silakan dinikmati," kata Hasto memberikan kepada sang dubes yang langsung tertarik menerimanya.

Untuk diketahui, Georgia merupakan negeri asal Joseph Stalin, salah satu pemimpin Uni Soviet yang melegenda. Negeri itu dikenal memiliki komoditas ekspor berupa bahan tambang, produk kimia, hingga produk pertahanan.

Sementara produk Indonesia yang diminati Georgia adalah hasil pertanian seperti kopi, tepung kelapa, hingga minyak sawit.

Dalam pertemuan ini, Hasto didampingi anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira, dan para kader partai lain di antaranya Hanjaya, Helmy Hidayat, Leni, Michael Umbas, dan Aryo Adhi. 

Sementara Dubes Georgia didampingi Akaki Dvali, Deputy Head of Mission Embassy of Georgia.