Survei SMRC: Prabowo Capres 2024 Pilihan Terbanyak Tapi Stagnan, Hati-hati Disalip Ganjar
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis jajak pendapat mengenai pilihan calon presiden masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad menjelaskan, nama Prabowo Subianto mendapat keterpilihan tertinggi sebagai calon presiden dalam pertanyaan semi terbuka.

Sayangnya, tren keterpilihan Prabowo sejak tahun 2015 stagnan. Sementara, pemilih Ganjar Pranowo terus meningkat.

Misalnya pada Maret 2020, responden yang memilih Prabowo sebanyak 19,5 persen. Lalu naik menjadi 21,8 persen pada Oktober 2020, kembali menurun jadi 20 persen pada Maret 2021, dan naik sedikit menjadi 21,5 pada Mei 2021.

Sementara, responden yang memilih Ganjar pada Maret 2020 sebesar 6,9 persen. Lalu naik menjadi 9,9 persen pada Oktober 2020, turun sedikit jadi 8 persen pada Maret 2021, dan naik menjadi 12,6 pada Mei 2021.

"Sejak 6 tahun lalu dalam pertanyaan semi-terbuka dukungan pada Prabowo cenderung stagnan di angka sekitar 20 persen. Dalam 2 tahun setelah pemilu 2019 yang mengalami kemajuan signifikan hanya Ganjar," kata Saidiman dalam diskusi virtual bertajuk “Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Dua Tahun pasca Pemilu 2019”, Minggu, 13 Juni.

Setelahnya, ada nama Anies Baswedan pada urutan ketiga dengan keterpilihan 12 persen. Nama-nama lain hanya mendapat dukungan suara di bawah 6 persen, seperti Sandiaga Uno 5,5 persen dan Ridwan Kamil (4,4%).

Dalam simulasi tertutup pilihan 15 nama capres, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 24,4 persen, disusul Ganjar 15,7 persen, dan Anies 14,3 persen. Nama-nama lain hanya mendapat dukungan suara di bawah 8 persen, seperti Sandiaga 7,9 persen dan Ridwan 5,3 persen.

"Dalam simulasi pilihan terhadap 3 nama capres, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 34,1 persen, disusul Ganjar 25,5 persen, dan Anies 23,5 persen.

Diketahui, survei ini dilakukan pada periode 21-28 Mei 2021. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 3,05 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.