Ini Pasal Pidana Bagi Pelanggar PSBB DKI Jakarta
Ilustrasi (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kian tegas. Sanksi denda mulai diberlakukan kepada para pelanggar. Bahkan, jerat pidana juga bisa diterapkan jika tak kooperarif.

Pemberian sanksi pidana merupakan langkah terakhir dari pihak kepolisian. Karena, yang berwenang memberikan sanksi yakni petugas dari Pemerintah Provinsi (pemprov).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memaparkan cara pemberian sanksi pidana kepada para pelanggar. Pertama, penindakan petugas dari pemprov DKI yang merujuk pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 41 Tahun 2020 tentang pemberian sanksi bagi pelanggar aturan PSBB.

Nah, jika pelanggar tidak kooperatif, maka, polisi akan turun tangan dengan memberikan sanksi pidana. Para pelanggar nantinya akan dijerat dengan Pasal 93 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan atau Pasal 212 atau Pasal 214 KUHP terkait melawan petugas.

"Jadi kalau dia (pelanggar) melawan petugas, tidak mengindahkan apa yang disampaikan petugas, dengan kasar melawan baru kita bisa kenakan undang-undang nomor 6 tahun 2018," ucap Yusri di Jakarta, Rabu, 13 Mei.

Dengan begitu, masyarakat diharapkan dapat menaati aturan yang sudah dikeluarkan oleh Gubernur sebagai langkah tegas mencegah penyebaran COVID-19.

"Sanksi yang mengeluarkan Satpol PP. Polisi cuma mendampingi sebelahnya aja," pungkas Yusri.

Pemprov DKI menerapkan PSBB mulai 10 April hingga 22 Mei, setelah ada perpanjangan. Sementara, kemarin, Senin, 11 Mei, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 41 Tahun 2020. Pergub ini berisi tentang pemberian sanksi bagi pelanggar aturan PSBB.

Dalam Pergub DKI 41/2020, sanksi dibagi dalam tiga bentuk pembatasan, yakni aktivitas di luar rumah, pelaksanaan pembelajaran di institusi pendididikan, aktivitas bekerja di tempat kerja, kegiatan keagamaan di rumah ibadah, kegiatan di tempat umum, dan kegiatan sosial budaya. 

Berikut rincian sanksi yang didapat ketika melanggar kebijakan PSBB ini:

1. Masker

Dalam Pergub dinyatakan bahwa setiap orang yang tidak melaksanakan kewajiban menggunakan masker di luar rumah atau fasilitas umum selama pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi beragam. 

Sanksi tersebut mulai dari administratif teguran tertulis, kerja sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau denda administratif mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu.

2. Pelanggaran pembelajaran

Setiap penanggung jawab sekolah dan institusi pendidikan yang melanggar penghentian sementara kegiatan belajar di di lokasi selama pemberlakukan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

3. Pelanggaran aktivitas bekerja

Setiap pimpinan kantor yang tidak dikecualikan dalam larangan beroperasi namun melanggar penghentian sementara aktivitas bekerja di tempat kerja selama pemberlakuan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi administratif. Sanksinya berupa penyegelan kantor sementara dan denda administratif mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta.

Bagi tempat kerja yang dikecualikan dari penghentian sementara aktivitas bekerja di tempat kerja namun tidak melaksanakan kewajiban penerapan protokol kesehatan, pimpinan dapat dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis dan denda administratif mulai dari Rp25 juta hingga Rp50 juta.

Lalu, setiap penanggung jawab rumah makan atau restoran yang tidak melaksanakan kewajiban pengoperasional sesuai aturan PSBB diberikan denda administratif mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta. Kewajiban yang tak boleh dilanggar berupa pembatasan layanan hanya untuk dibawa pulang secara langsung dan layan antar, serta penerapan protokol pencegahan penyebaran COVID-19.

Kemudian, setiap penanggung jawab hotel yang tidak melaksanakan kewajiban pengoperasional sesuai aturan PSBB diberikan denda administratif mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta. Kewajiban yang tak boleh dilanggar berupa menutup fasilitas layanan hotel yang dapat menciptakan kerumunan serta penerapan protokol pencegahan COVID-19.

Selanjutnya, pimpinan tempat kerja konstruksi yang tidak melaksanakan kewajiban pengoperasional sesuai aturan PSBB diberikan denda administratif mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta. Jika masih melakukan pelanggaran dikenakan tindakan penghentian sementara kegiatan konstruksi, berupa penyegelan di kawasan proyek.

4. Pelanggaran kegiatan keagamaan

Setiap orang yang melanggar larangan melakukan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan/atau di tempat tertentu selama pemberlakukan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

5. Pelanggaran di fasilitas umum 

Setiap orang yang melanggar larangan melakukan kegiatan dengan jumlah lebih dari lima orang di tempat atau fasilitas umum selama pemberlakukan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi. Sanksi tersebut di antaranya berupa teguran tertulis, membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau denda administratif mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu. 

6. Kegiatan sosial dan budaya

Setiap orang atau badan hukum yang melanggar penghentian sementara atas kegiatan sosial dan budaya yang tidak dikecualikan yang menimbulkan kerumunan orang selama pemberlakukan pelaksanaan PSBB dikenakan sanksi.

Sanksi di antaranya berupa teguran tertulis, membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau denda administratif mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta.

7. Pelanggaran penggunaan transportasi

Setiap pengemudi mobil penumpang pribadi yang melanggar pembatasan jumlah orang maksimal 50 persen dari kapasitas kendaraan dan tidak menggunakan masker dalam kendaraan dikenakan sanksi.

Sanksi berupa denda administratif mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta, kerja sosial berupa membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau penderekan kendaraan.

Kemudian, setiap pengemudi sepeda motor baik perorangan maupun pengemudi ojek berbasis aplikasi (ojol) yang melanggar ketentuan membawa penumpang dan tidak menggunakan masker, dikenakan sanksi berupa denda administratif mulai dari Rp250 ribu hingga Rp500 ribu, membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau tindakan penderekan kendaraan.

Lalu, setiap orang, pelaku usaha, atau pemilik Kendaraan Bermotor angkutan orang dan barang yang melanggar pembatasan jumlah orang maksimal, tidak menggunakan masker dalam kendaran, dan tak mengikuti pembatasan jam operasional dikenakan sanksi berupa denda administratif mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, membersihkan sarana fasilitas umum dengan mengenakan rompi, atau tindakan penderekan kendaraan.

Lebih lanjut, pengenaan sanksi pidana terhadap pelanggaran pelaksanaan PSBB dilakukan oleh kepolisian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.