Bagikan:

JAKARTA - BUMN farmasi, PT Kimia Farma Tbk menghentikan sementara distribusi rapid test biozek yang merupakan produk dan manufaktur Inzek International Trading BV Belanda.

Penghentian ini adalah buntut dari temuan investigasi tim Tempo dan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dalam pemberitaannya yang menyebutkan bahwa alat tersebut diproduksi di China dan akurasinya sangat rendah.

"PT Kimia Farma Tbk melakukan langkah-langkah yakni meminta klarifikasi kepada Inzek International Trading BV Belanda atas pemberitaan tersebut, melakukan penghentian sementara distribusi rapid test sambil menunggu hasil klarifikasi dari produsen," jelas Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno Putro dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu 13 Mei.

Kimia Farma menyatakan telah melakukan importasi dan distribusi produk rapid test biozek sejak pertengahan April 2020 lalu. Selanjutnya, perseroan menyatakan produk rapid test biozek telah didistribusikan ke fasilitas layanan kesehatan, jejaring laboratorium pemeriksaan dan dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.

"Perseroan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan solusi kesehatan yang terbaik bagi masyarakat serta menjalankan prosedur sesuai dengan ketentuan, regulsi dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)," ujarnya.

Awalnya, perseroan melakukan importasi karena emiten pelat merah tersebut meyakini produk tersebut memenuhi syarat hukum dan mendapatkan sertifikat untuk dapat diperdagangkan dan dikomersialisasikan di pasar Eropa.

Adapun, produk tersebut diklaim sudah digunakan di negara-negara maju seperti Belanda, Inggris, Portugal, Georgia, dan Saudi Arabia.

Untuk diketahui, rapid test biozek adalah jenis rapid test IVD antibody yang hanya digunakan untuk screening test dan diperlukan pengujian lebih lanjut untuk penegakan diagnosa melalui metode polymerase chain reaction (PCR) test.