Bagikan:

JAKARTA - India melaporkan pertambahan kasus infeksi COVID-19 harian terendah sejak 11 April. Namun, pada saat yang sama kasus COVID-19 di India tembus angka 28 juta kasus.

Melansir Reuters Senin 31 Mei, Kementerian Kesehatan India menyebut angka kasus infeksi COVID-19 di India dalam 24 jam terakhir tecatat bertambah sebanyak 152.734 kasus. Ini merupakan jumlah terendah sejak 11 April lalu.

Meski demikian, angka total kasus infeksi COVID-19 di India kini tercatat sebanyak 28.047.534 kasus. Sementara, total angka kematian akibat COVID-19 mencapai 329 kematian, setelah ada pertambahan 3.128 kematian dalam 24 jam terakhir. 

Untuk terus menekan gelombang kedua COVID-19, India menggenjot progam vaksinasi, termasuk menggenjot ketersediaan pasokan vaksin. Institut Serum India sebagai produsen vaksin terbesar di dunia, menargetkan mampu mempriduksi sekitar 90 juta dosis vaksin, dari semula 65 juta dosis per bulan. 

Sementara, Pemerintah India menargetkan bakal memiliki 120 juta dosis vaksin COVID-19 pada Juni mendatang, dibanding ketersedian saat ini yang hanya 79, juta dosis.

Diketahui, India telah memberikan sekitar 212 juta dosis vaksin COVID-9 untuk warganya, terbesar di dunia setelah China dan Amerika Serikat. Namun, angka tersebut baru 3 persen dari total 1,35 miiar penduduk India.

Awal bulan lalu, seorang penasihat pemerintah mengatakan lebih dari 2 miliar dosis vaksin virus corona kemungkinan akan tersedia di India antara Agustus hingga Desember tahun ini, termasuk dari dua produsen dalam negeri.

Beberapa negara bagian India telah melaporkan kekurangan vaksin yang akut, memaksa banyak daerah, termasuk ibu kota New Delhi, untuk kembali memprioritaskan mereka yang berusia di atas 45 tahun.

"Untuk bulan Juni, rencananya ada 60,9 juta dosis vaksin COVID-19 akan disediakan oleh pemerintah pusat bagi negara bagian, untuk memvaksinasi perawatan kesehatan dan pekerja garis depan dan mereka yang berusia di atas 45 tahun, sementara 58,6 juta dosis akan tersedia untuk dibeli langsung oleh rumah sakit negara bagian dan swasta," sebut pernyataan tersebut itu.

Untuk diketahui, India juga baru saja meresmikan penggunaan vaksin COVID-19 lansiran Rusia, Sputnik V, sehingga negara tersebut memiliki tiga jenis vaksin COVID-19, setelah sebeluymnya ada vaksin AstraZeneca dan Covaxin.