JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kader partai untuk turun langsung memberi perhatian khusus pada masyarakat desa. Utamanya, masalah stunting.
Hal itu dikatakan Megawati memasuki bulan Bung Karno yang akan dimulai pada Selasa, 1 Juni mendatang.
"Tema Bulan Bung Karno yang saya tetapkan adalah 'Bhinneka Tunggal Ika. gotong royong untuk rakyat, desa maju, Indonesia kuat dan berdaulat. Tolong dijalankan dengan sebaik-baiknya," ujar Megawati saat acara peresmian 25 kantor baru PDIP yang dilaksanakan secara virtual, Minggu, 30 Mei.
Megawati ingin, para petugas partai mendekatkan diri ke warga desa guna menyelami permasalahan yang dihadapi.
Megawati pun memotivasi para kader dengan menceritakan kisahnya ketika masih menjadi calon anggota DPR yang harus masuk ke wilayah pedesaan di Jawa Tengah.
Dia mengaku punya pengalaman menginap di sebuah rumah milik lurah setempat, dan tidur bersama kutu yang hidup di ranjang dari bambu tempat tidurnya.
"Saya saja pernah begitu, kalian harus lebih, lebih, lebih keras lagi berjuang," tegas Megawati.
Secara khusus, Megawati meminta para kader agar memperhatikan satu persoalan utama Tanah Air. Yakni masalah stunting atau gizi buruk.
Megawati mengaku sangat miris ketika Indonesia sudah merdeka, namun masih banyak anak Indonesia yang mengalami kekurangan gizi.
"Masih banyak anak stunting, apa salahnya kita? Kenapa masih banyak anak anemia karena kurang gizi? Masa ibu-ibu tak tersentuh hatinya?" kata Megawati.
BACA JUGA:
Misalnya, lanjut Presiden ke-V RI itu, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ada tanah seluas 500 meter persegi yang berisi warga yang tinggal di bedeng. Kebanyakan bekerja dan tidur di gerobak bersama anak-anaknya. Temuan ini pun langsung dibicarakan ke Presiden Jokowi.
"Saya bicara ke Pak Jokowi, bagaimana sih sebenarnya, kok cari makan di kota-kota besar? Makanya nanti di bulan Bung Karno, kita bangun mulai dari desa. Siap-siap ya pengurus di daerah," ungkap Megawati.
"Bayangkan bagaimana akan masa depan anaknya? Gizi saja tak memenuhi syarat, belum pendidikannya," sambung dia.
Menurut Megawati, membangun masyarakat harus terpenuhi sandang, pangan, dan papan. "Tapi kalau membangun yang utuh itu, adalah kesehatan dan pendidikan. Itu sebenarnya tugas utama kita," jelasnya.
"Kalau daerah miskin, apa kita mau diam saja? Pikir kenapa terjadi kemiskinan. RRC mengeluarkan statemen kemiskinan di sana sudah 0 persen. Mereka sampai berani bilang begitu. Sebuah negara yang jumlah penduduknya 1,5 miliar. Kita warganya hanya 270-an juta, masa tak bisa membangun negeri ini? Semangat," kata Megawati.
Untuk itu, Megawati meminta agar kader banteng lebih serius menjalankan penugasan Bulan Bung Karno untuk turun ke desa secara langsung. Bahkan dia mengaku akan terus memantau laporan harian dari Sekjen Hasto Kristiyanto mengenai progres kegiatan di seluruh Indonesia.
"Saya sebagai ketua umum, bukan karena covid kemudian saya tidur saja deh, jadi autopilot saja partai ini. Tidak loh. Saya selalu tiap hari memanggil sekjen. Minggu juga bila perlu saya panggil dia. Untuk terus melihat apa gerak partai kita. Mana yang kurang, diperbaharui. Mana yang jalan, diberi semangat. Sehingga kita wajib terus berimajinasi untuk kemajuan rakyat," kata Megawati menandaskan.