Bagikan:

SURABAYA - Angka kasus COVID-19 di Jawa Timur mengalami peningkatan dua pekan pasca lebaran Idulfitri 2021. Meningkatnya kasus harian COVID-19 ini, membuat jumlah daerah zona kuning berkurang dua menjadi 15 dari sebelumnya 17 kabupaten/kota.

"Sejauh ini kasus ada sedikit kenaikan, waktu lebaran kurang lebih ada 150-200-an kasus per hari, saat ini naik di angka 200-250-an per hari," kata Jubir Satgas COVID-19 Jatim, Makhyan Jibril, dikonfirmasi, Kamis, 27 Mei 2021.

Jibril mengklaim penambahan kasus harian COVID-19 di Jatim cukup terkendali. Dari 17 daerah yang sebelumnya zona kuning, berkurang dua menjadi 15 daerah di Jatim berubah status menjadi zona orange. 

Adapun 15 daerah zona kuning itu, yakni Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, Lamongan, Tuban. Lalu Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Jember, Bojonegoro, dan Kabupaten Pasuruan. 

"Daerah yang berubah zona orange yakni Malang dan Jombang, sebelumnya pada saat lebaran zona kuning," ujarnya.

Saat ini, lanjut Jibril, kasus aktif di Jatim mencapai 1.677 kasus, 140.634 pasien sembuh, dan 11.285 pasien COVID-19 meninggal dunia. 

"Rabu kemarin ada penambahan 257 orang positif COVID-19, lalu pada Selasa ada 217 kasus. Jadi, rata-rata ada penambahan 200-250 kasus per hati. Namun peningkatan ini tidak setinggi tahun lalu, di mana kenaikan bahkan bisa sampai lebih dari 500-800 kasus per hari," katanya.

Menurut Jibril, meningkatnya kasus COVID-19 ini karena masyarakat mulai cenderung abai dalam menjaga prokes. Meski kasus COVID-19 cukup terkendali, Jibril tetap mengingatkan masyarakat waspada, mengingat wabah belum berakhir. 

"Meskipun demikian, kami mengimbau untuk terus waspada, karena tren kenaikan kasus terjadi di berbagai negara di dunia. Makanya masyarakat jangan sampai lengah, karena covid-19 masih ada dan belum berakhir," katanya.