Bagikan:

SURABAYA - Jumlah tambahan kasus COVID-19 di Jawa Timur meningkat 5.270 kasus baru dalam sepakan terakhir yakni pada tanggal 9-15 Desember 2020. Angka ini ditengarai melonjak pasca liburan dan Pilkada Serentak 2020.

Hingga saat ini, kasus COVID-19 di Jatim mencapai 72.124 orang. Dari jumlah itu, 62.277 orang sembuh, 5.016 meninggal, dan 4.831 orang sisanya masih dalam perawatan. 

Penambahan kasus terbanyak berasal dari Kota Malang sebanyak 91 orang. Disusul Kabupaten Lamongan 67 orang, 61 di Banyuwangi, Kabupaten Kediri dan Jember masing-masing 40 orang, serta 38 kasus baru di Surabaya dan Jombang.

Sementara itu, jumlah zona merah atau wilayah berisiko tinggi COVID-19 bertambah menjadi enam dari sebelumnya tiga daerah. Kota Kediri yang sebelumnya masuk zona orange atau wilayah berisiko sedang, kini menjadi zona merah.

Sementara lima daerah lainnya, yakni Kabupaten Banyuwangi, Jember, Tuban, Kota Blitar, dan Kota Malang. Sementara untuk zona oranye terdapat 32 kabupaten/kota di Jatim.

"Sebenarnya kasus COVID-19 di Jatim sempat menurun pada Agustus hingga September, tapi pasca liburan dan Pilkada kembali naik signifikan," kata Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo, dikonfirmasi, Rabu, 16 Desember .

Windhu mengatakan, kondisi ini bisa semakin parah ketika ada momentum hari libur panjang di akhir Desember mendatang. Di mana banyak warga yang menggunakan waktu liburnya untuk bepergian, memicu kasus baru COVID-19.

"10 hari setelah libur panjang itu, kasus langsung naik dan sampai sekarang tidak tertahankan. Memang kadang ada turun sedikit, tapi setelah itu naik lagi," kata Windhu.