Bagikan:

JAKARTA - Penyebaran COVID-19 masih terus terjadi hingga saat ini. Hal ini terbukti dengan terus bertambahnya angka pasien positif COVID-19 hingga mencapai angka 10.843 orang dari total 107.943 spesimen yang telah diperiksa. Sehingga, tak ada pilihan lain bagi masyarakat selain tetap tinggal di rumah demi mencegah penularan virus ini.

"Hasil konfirmasi positif COVID-19 hingga saat ini mencapai 10.843 orang," kata juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube resmi milik BNPB, Sabtu, 2 Mei.

Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh saat ini jumlahnya mencapai 1.665 orang dengan jumlah terbanyak berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali. Sedangkan untuk jumlah pasien yang meninggal dunia saat ini berjumlah 831 orang.

Yurianto menambahkan, saat ini, terdapat 235.035 orang dalam pengawasan (ODP) yang menurutnya, sebagian besar di antaranya telah selesai menjalani masa pemantauan selama 14 hari. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah menunggu uji Polymerase Chain Reaction (PCR) saat ini jumlahnya mencapai 22.545 orang.

Berkaitan dengan uji PCR, Yurianto mengatakan, saat ini ada beberapa laboratorium yang tidak bisa melaksanakan. Sebab, laboratorium ini kehabisan reagen untuk melaksanakan uji tersebut.

"Dari laboratorium yang ada, beberapa tidak bisa melakukan pemeriksaan lagi karena reagen-nya belum sampai. Namun, sebagian besar sudah melaksanakan karena sudah kita bantu sediakan reagen-nya," ujar dia.

Dengan makin bertambahnya angka penyebaran ini, Yurianto mengingatkan masyarakat tetap disiplin melaksanakan aktivitas bekerja dan belajar dari rumah. Khususnya, bagi mereka yang ada di wilayah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Jika masyarakat tidak mengikuti anjuran tersebut dan tetap ngotot berpergian walau dalam kondisi tidak mendesak bahkan mudik ke kampung halaman, kata Yuri, aparat tak segan melaksanakan tindak penegakan aturan.

"Pada kondisi seperti ini, pilihannya adalah tetap di rumah karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus ini. Karena secara data, kita banyak menemukan orang yang membawa virus tapi tanpa gangguan apapun," jelas Yuri. 

"Sehingga kita tidak bisa membedakan mana orang yang membawa virus mana tidak dan oleh karena itu tetap di rumah dan tidak berpergian," tutupnya.