Data Peserta BPJS Kesehatan Bocor di Forum Online, Legislator PKS: Bukan Main-main, Harus Investigasi!
Ilustrasi foto (Sai Kiran Anagani/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah dan pihak berwenang segera menindaklanjuti kasus kebocoran data peserta BPJS Kesehatan yang diperjual-belikan di sebuah forum online.

Dia berharap pemerintah tidak membiarkan kasus berulang tersebut berlarut-larut tanpa kejelasan.

"Jika dugaan jual beli data itu benar, maka ini bukan perkara main-main!," ujar Netty, Senin, 24 Mei.

Dia menekankan, masalah tersebut menyangkut jaminan perlindungan data peserta BPJS yang tidak bisa diumbar ke publik, apalagi sampai diperjual-belikan. Sebab dalam data tersebut, terekam identitas seseorang yang seharusnya  terlindungi dengan aman.

"Pihak BPJS Kesehatan harus dapat mempertanggungjawabkan masalah ini dengan benar dan transparan. Pemerintah dan pihak berwenang harus segera menindaklanjuti kasus ini dan jangan membiarkannya berlarut-larut tanpa kejelasan," katanya lagi.

Lebih lanjut, Netty khawatir jika kebocoran data BPJS Kesehatan ini akan menurunkan minat masyarakat untuk menjadi peserta dan memanfaatkan BPJS Kesehatan dalam program JKN pemerintah.

Terlebih, kata dia, saat ini tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai program JKN masih belum memenuhi target. Program sosialisasi pun masih digencarkan guna menarik minat masyarakat untuk menjadi peserta mandiri. 

"Dengan mencuatnya kasus ini, tentu akan menurunkan kepercayaan dan minat masyarakat. Bisa jadi membuat masyarakat makin skeptis terhadap BPJS, sudahlah masih banyak masalah dengan pelayanan, sekarang ditambah dengan isu ketidakamanan data pribadi," kata wakil ketua Fraksi PKS DPR RI ini.

Netty berjanji akan mendorong segera dilakukannya investigasi mendalam atas adanya dugaan kebocoran jutaan data peserta BPJS Kesehatan ini.

Dia akan meminta Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BPJS Kesehatan agar memanggil jajaran Direksi BPJS Kesehatan guna menjelaskan kronologi dan duduk permasalahannya secara transparan sehingga muncul dugaan kasus jual beli data tersebut.

"Investigasi mendalam penting dilakukan agar kita tahu apa sebenarnya yang terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam kejadian memalukan ini. Oknum maupun jaringan yang terlibat harus menerima sanksi berat," tandas Netty.