Bagikan:

JAKARTA - Kesepakatan gencatan senjata yang terjadi antara Hamas (Palestina) dengan Israel yang mulai Jumat, 21 Meipukul 02.00 waktu setempat disambut baik oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. 

"Pada Selasa (18/5), saya dan Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop berkomunikasi melalui sambungan telepon. Kami menekankan perlunya Indonesia, Turki, Mesir, Qatar, dan negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) lainnya mendesak PBB secara aktif menyelesaikan konflik Israel-Palestina," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari ANTARA.

Langkah itu menurut dia perlu dilakukan karena Sidang Dewan Keamanan PBB yang dilakukan pada Minggu (16/5), gagal mengambil tindakan tegas terhadap Israel.

Karena itu dia mengatakan, dalam Sidang Pleno ke-67, Majelis Umum PBB yang mulai berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada Kamis (20/5) malam waktu setempat, harus ada arah yang jelas dalam tercapai-nya perdamaian Palestina-Israel berdasarkan "two state solution".

Dia menjelaskan, sikap Indonesia menentang agresi Israel terhadap bangsa Palestina, bukan dalam rangka mencampuri urusan negara lain namun dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Hal itu menurut dia sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan konstitusi Indonesia, pada alinea pertama konstitusi, secara tegas juga menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

"Sebagaimana juga dikemukakan Presiden Soekarno sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel," ujarnya.