Bagikan:

JAKARTA - Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan kembali isu Palestina pada upacara pembukaan Sidang Ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di BICC, Nusa Dua, Bali.

Puan, yang bertugas sebagai pimpinan sidang majelis IPU tahun ini, mengingatkan ribuan delegasi asing dari 115 negara bahwa dunia tidak boleh melupakan Palestina yang belum sepenuhnya merdeka sampai saat ini.

"Kita jangan melupakan untuk menyelesaikan konflik di berbagai belahan bumi lainnya. Pertemuan ini juga dapat mendesak tercapainya kemerdekaan penuh Palestina," kata Puan Maharani saat upacara pembukaan dikutip Antara, Minggu 20 Maret.

Indonesia telah cukup aktif meminta komunitas internasional untuk mendukung kemerdekaan penuh Palestina pada forum-forum internasional, termasuk pada sidang tahunan IPU.

Delegasi Indonesia pada sidang IPU tahun lalu juga menyuarakan isu Palestina meskipun upaya itu belum mendapat dukungan dari mayoritas delegasi.

Tidak hanya Palestina, Ketua DPR RI juga menyampaikan Sidang Ke-144 IPU juga mendorong adanya gencatan senjata dan resolusi atas konflik Rusia dan Ukraina.

"Pertemuan majelis IPU ini mendorong diakhirinya perang di Ukraina. Tentunya, kami mengharapkan perang segera berakhir dan dilakukan gencatan senjata," kata Puan.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga berharap ketegangan dapat cepat berakhir di Myanmar.

"Terkait situasi di Myanmar, kami mendorong agar Myanmar kembali ke jalan demokrasi," ujar dia.

Puan, dalam sambutannya, menyampaikan Sidang Ke-144 IPU menjadi momentum bagi parlemen di berbagai negara untuk menyebarkan budaya damai (culture of peace) yang senantiasa menyebarkan pentingnya toleransi, dialog, serta menolak kekerasan.

Oleh karena itu, dia menilai Majelis IPU punya tugas penting menjadi jembatan dialog antarparlemen.

"Majelis IPU berperan penting membangun dialog antarparlemen. Ini juga berguna untuk membangun jembatan bagi negara yang memiliki perbedaan pandangan," kata Puan Maharani pada upacara pembukaan.