Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam forum inagurasi pembentukan Parliamentary Network of Non-Aligned Movement (NAM) atau Gerakan Non-Blok (GNB) pada perhelatan Inter Parliamentary Union (IPU) General Assembly ke-143 di Madrid, Spanyol.

Forum network parlemen GNB baru dibentuk setelah GNB berusia 61 tahun dengan tujuan agar GNB lebih inklusif dan kerjasamanya dapat lebih langsung dirasakan rakyat yang diwakili parlemen.

Puan mengatakan, semangat dan nilai Gerakan Non-Blok seperti kesetaraan yang diabadikan dalam Konferensi Bandung tahun 1955 lalu masih relevan dalam konteks dinamika global saat ini.

“Adalah Presiden Soekarno, yang kebetulan kakek saya bersama dengan para founding fathers lainnya yang memprakarsai gerakan ini. Perjuangan untuk melawan ketidakadilan dan ketimpangan memerlukan upaya bersama,” ujar Puan dalam Inaugural meeting of the Parliamentary Network of NAM yang digelar di Hotel Riu Plaza Espana, Madrid, Spanyol, Minggu, 28 November, waktu setempat.

Menurut Puan, parlemen dapat membawa kerja sama agar GNB dekat dengan masyarakat dan membawa komitmen internasional ke tingkat lokal. Melalui kerja sama, kata dia, parlemen dapat mendorong pemerintah masing-masing untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin COVID-19.

"Semangat Konferensi Bandung juga masih relevan untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pencapaian SDGs,” kata Puan.

Mantan Menko PMK itu juga menyatakan komitmennya untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Puan mengajak negara-negara GNB ikut memperjuangkan komitmen yang sudah ada sejak awal berdirinya Gerakan Non-Blok di Bandung tahun 1955.

Dia menegaskan, kemerdekaan Palestina merupakan bagian dari perjuangan bersama sejak adanya Konferensi Bandung yang belum dapat direalisasikan. Karenanya, kata Puan, negara GNB perlu mendukung kemerdekaan Palestina.

"Prinsip Konferensi Bandung telah mengamanatkan negara-negara Gerakan Non-Blok untuk mendukung Palestina dalam perjuangan mereka untuk keadilan,” sambung Puan.

Puan menilai, gerakan Non-Blok memiliki potensi kekuatan mengingat jumlah anggota negaranya yang cukup besar. Menurutnya, hal tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya menyelesaikan berbagai isu global.

“Namun kekuatan potensial ini harus kita terjemahkan menjadi pengaruh positif yang dapat memberikan kontribusi nyata. Hal ini menuntut kita semua untuk solid dan bekerja sama dalam kesatuan,” kata Puan.

Puan menambahkan, jaringan parlementer menjadi hal penting agar bisa mengkonsolidasikan hubungan antar negara-negara Gerakan Non-Blok. Dia mendorong negara-negara GNB untuk bekerja sama menggunakan jaringan ini sebagai platform guna memperkuat kerja sama Gerakan Non-Blok dalam upaya bersama membangun dunia yang lebih setara.

“Saya pun ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Milli Majlis Republik Azerbaijan yang telah menjadi tuan rumah pertemuan penting ini di sela-sela Sidang IPU ke-143,” ujar Puan.