Kasus COVID-19 Global Sentuh 3 Juta Ketika Banyak Negara Longgarkan <i>Lockdown</i>
Ilustrasi foto (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara global melampaui angka tiga juta. Menurut data dari World O Meter, sejuta kasus di antaranya merupakan kasus terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS), yang mana mencatatkan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. 

Tersentuhnya angka tiga juta terjadi ketika banyak negara mulai mengambil langkah-langkah untuk mencabut aturan lockdown dan melonggarkan aturan physical distancing yang telah diberlakukan selama 2-3 bulan terakhir ini. 

Dilansir Reuters, Selasa 28 April, 41 kasus pertama dikonfirmasi di Wuhan, China, pada 10 Januari. Bertambahnya kasus menjadi tiga juta yang dikonfirmasi dalam waktu kurang dari empat bulan sebanding jumlahnya dengan sekitar 3-5 juta kasus penyakit parah yang disebabkan oleh influenza musiman di seluruh dunia setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Rata-rata 82 ribu kasus telah dilaporkan per hari dalam seminggu terakhir. Lebih dari seperempat dari semua kasus ada di AS dan lebih dari 43 persen telah dicatat di Eropa. Korban tewas akibat virus mencapai lebih dari 211 ribu kasus pada Selasa 28 April dan satu dari tujuh kasus yang dilaporkan dari penyakit ini berakibat fatal.

Beberapa negara yang sangat terpengaruh di Eropa adalah Italia, Prancis, dan Spanyol. Namun, berdasarkan laporan harian, terjadi penurunan jumlah kasus selama beberapa minggu terakhir, tetapi masih mencatat 2.000-5.000 kasus baru per hari dalam seminggu terakhir.

Aturan yang dilonggarkan

Negara yang sempat terkena dampak paling parah akan COVID-19, Italia, akan segera mengizinkan beberapa pabrik untuk memulai kegiatannya kembali pada 4 Mei sebagai bagian dari pembukaan. Sementara Spanyol melonggarkan aturan lockdown pada Minggu 26 April, yang membuat anak-anak di Spanyol dapat kembali bermain di luar rumah di bawah pengawasan.

Beberapa negara bagian AS telah membuka kembali bisnis di tengah prediksi bahwa tingkat pengangguran dapat mencapai 16 persen untuk pada April. Sedangkan di Asia, yang menyumbang hanya di bawah 7 persen dari semua kasus, beberapa negara berjuang untuk mengendalikan infeksi baru.

Negara-negara tersebut adalah Jepang dan Singapura, yang melaporkan terdapat peningkatan jumlah kasus COVID-19 pada April meskipun upaya-upaya sebelumnya berhasil memperlambat penyebaran. Negara lainnya yang berhasil mengendalikan wabah adalah Korea Selatan (Korsel) yang telah melaporkan sekitar 10 kasus per hari dalam sepekan terakhir.

Di China, tempat virus pertama kali muncul, para otoritas kesehatan melaporkan hanya terdapat tiga kasus baru pada Minggu 26 April dan mengatakan semua pasien di Wuhan sekarang telah dipulangkan dari rumah sakit dan pusat perawatan.

Jumlah kasus terus meningkat lebih cepat daripada rata-rata global di Amerika Latin dan Afrika. Total kasus di Meksiko tumbuh 7-10 persen sehari dalam sepekan terakhir. Sementara kasus di Brasil melampaui 67.446. Lebih dari 40 persen dari 32.600 kasus di Afrika ada di utara yaitu Maroko, Mesir dan Aljazair. Ketiga negara tersebut melaporkan wabah COVID-19 telah mencapai tingkat yang serius.