Bagikan:

JAKARTA - Khatib ceramah salat Idulfitri Masjid Al-Azhar, Jakarta mengajak jemaah ikut mendoakan perjuangan rakyat Palestina melawan intimidasi dan kekerasan aparat kepolisian Israel.

“Kejadian bentrokan di Masjidil Al-Aqsa oleh polisi Israel menusuk perasaan kita (Umat Islam, Red). Kita mengutuk dengan keras zionis Israel terhadap rakyat Palestina....Mari kita dukung dengan dana politik, dan doa,” kata Khatib H. Mas’adi Sulthani saat menyampaikan ceramah usai salat dilaporkan Antara, Kamis, 13 Mei. 

Dalam kesempatan itu, Mas’adi menerangkan ada beberapa alasan umat Islam di Indonesia wajib mendukung kemerdekaan rakyat Palestina dan usaha mereka merebut kembali kedaulatan Masjid Al-Aqsa. 

“Kiblat pertama sebelum dipindahkan ke Masjidil Haram (adalah) Masjid Al-Aqsa. Masjid Al-Aqsa adalah masjid kedua yang dibangun di bumi dan Masjid Al-Aqsa merupakan masjid suci ketiga yang penting diziarahi setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah,” kata khatib shalat ke para jamaah.

Namun tidak hanya itu, Mas’aid mengatakan kekerasan dan penjajahan terhadap rakyat Palestina oleh Israel merupakan masalah yang universal sehingga isu itu butuh dukungan seluruh masyarakat Indonesia.

“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam bagian pembukaan mengamanatkan kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” kata dia menegaskan.

“Saudara-saudara kawan Muslim mari kita berdoa,” kata Mas’aid sembari memimpin sesi doa untuk rakyat Palestina.

Di samping berdoa bersama untuk rakyat Palestina, beberapa orang yang mengenakan tanda pengenal Masjid Al-Azhar juga siaga di pintu-pintu masuk masjid membawa kotak amal yang hasilnya akan disalurkan ke Palestina.

Sejumlah orang yang akan keluar masjid terlihat memberi sumbangan untuk sebelum meninggalkan area masjid.

Setidaknya, lebih dari 5.000 orang memenuhi halaman dalam Masjid Al-Azhar untuk mengikuti rangkaian kegiatan Salat Idulfitri, Kamis pagi.

Jamaah itu tersebar di halaman bagian barat masjid sampai ke bagian belakang, kemudian pada area dekat pintu masuk dan sebelah parkiran motor yang berada di sisi timur.

Pengurus Masjid Al-Azhar Jakarta membatasi jumlah peserta shalat maksimal 7.500 orang atau 50 persen dari kapasitas normal sebanyak 15.000 orang.

Pembatasan itu, menurut pengurus, merupakan salah satu wujud pelaksanaan protokol kesehatan, yang tujuannya mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

Rangkaian acara Shalat Idul Fitri di Masjid Al-Azhar berakhir sekitar pukul 08.00 WIB. Ribuan orang serentak keluar dari kompleks masjid melalui tiga pintu yang tersedia, salah satunya di Jalan Sisingamangaraja.