Inggris Longgarkan <i>Lockdown</i> Pekan Depan, Kafe hingga Restoran Bisa Tampung Tamu
Ilustrasi Inggris. (Unsplash/Tania Mousinho)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Inggris terus mematangkan rencana untuk melonggarkan pembatasan COVID-19 pada 17 Mei mendatang. Ini termasuk rencana untuk mengizinkan pertemuan orang dalam ruangan.

Otoritas Inggris berpandangan, ini dilakukan seiring dengan perkembangan kasus infeksi COVID-19 serta program vaksinasi di Inggris, yang memberikan hasil positif.

Rencana pelonggaran pembatasan ini, seiring dengan empat langkah akselerasi yang diumumkan Pemerintah Inggris pada Februari lalu. Tujuannya, mengerakaan kembali kehidupan di Inggris.

Pub, kafe, dan restoran akan dapat menampung pelanggan di dalam ruangan, juga untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan dan tunduk pada aturan tertentu. Tempat hiburan dalam ruangan, keramahtamahan, dan olahraga lainnya juga akan dapat melanjutkan aktivitas.

Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Downing Street mengatakan, data terbaru tentang vaksinasi COVID, infeksi, rawat inap dan kematian, serta risiko yang ditimbulkan oleh varian baru telah diperhitungkan dalam memutuskan untuk melanjutkan langkah selanjutnya.

"Data tersebut mencerminkan apa yang telah kami ketahui, kami tidak akan membiarkan virus ini menyerang kami," kata Perdana Menteri Boris Johnson, menurut pernyataan Downing Street, melansir Reuters Senin 10 Mei.

"Peta jalannya tetap pada jalurnya, program vaksinasi kami yang sukses terus berlanjut. Lebih dari dua pertiga orang dewasa di Inggris sekarang telah mendapatkan vaksin pertama, dan kami sekarang dapat berharap untuk membuka dengan hati-hati tetapi tidak dapat diubah," sambung pernyataan tersebut.

PM Johnson dijadwalkan memberikan rincian lebih lanjut pada konferensi pers pada Hari Senin. Sementara, administrasi semi-otonom di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara memiliki jadwal terpisah untuk mengurangi pembatasan COVID.

Inggris telah kehilangan lebih dari 127.000 orang karena COVID-19. Sempat mengalami gelombang kedua yang memuncak pada akhir Januari, sejak itu jumlah kasus baru dan kematian menurun drastis. Baca selengkapnya

Pada Hari Minggu, total 1.770 kasus baru dan dua kematian baru akibat COVID-19 tercatat di seluruh Inggris. Hal itu kontras dengan situasi pada gelombang kedua, ketika jumlah harian kasus baru mencapai lebih dari 80.000 sementara jumlah kematian harian di atas 1.300 pada hari terburuk.

Juga diharapkan ada perubahan signifikan untuk sektor seni dan acara terkait rencana pelonggaran, dengan tempat di dalam dan luar ruangan diizinkan untuk menampung lebih banyak orang daripada selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, Pemerintah Inggris telah mengonfirmasi minggu lalu,  perjalanan internasional akan diizinkan untuk dilanjutkan pada 17 Mei, meskipun masih dengan pembatasan yang ketat kecuali untuk beberapa negara.