Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai perlu ada investigasi terhadap pertanyaan tes wawasan kebangsaan untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini untuk mengetahui aktor dibalik penyusunan pertanyaan tes yang menimbulkan polemik, lantaran tidak relevan bahkan hingga urusan jilbab.

 “Ini #SkandalNasionalKPK, tidak boleh dibiarkan. Harus diinvestigasi, mesti ditelusuri siapa aktor di belakang serangkaian pertanyaan ngeyel dan aneh,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 8 Mei.

Menurutnya, publik harus bersatu melawan proses pelemahan KPK. Sebab, ada indikasi kesengajaan tak meloloskan pegawai, khususnya orang yang selama ini berprestasi dan mengharumkan nama lembaga antirasuah itu.

“Ada indikasi 75 pegawai KPK ini termasuk yang selama ini mengharumkan nama KPK. Publik harus bersatu melawan proses pelemahan KPK. #SkandalNasionalKPK ini harus dibongkar,” tegas Mardani.

Menurut informasi, pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk menjadi ASN di KPK tidak relevan. Belakangan mencuat, ternyata isi tes wawasan kebangsaan itu berupa pertanyaan yang aneh-aneh. Salah satu pertanyaan yang disorot adalah soal urusan jilbab.

Dari informasi yang beredar, pegawai perempuan yang enggan melepas jilbab, dianggap lebih mementingkan diri sendiri.

“Aku ditanya bersedia enggak lepas jilbab. Pas jawab nggak bersedia, dibilang berarti lebih mementingkan pribadi daripada bangsa negara,” ucap pegawai KPK yang tak disebutkan namanya, Jumat, 7 Mei.

Selain jilbab, muncul juga pertanyaaan yang menjurus ke urusan pribadi. Soal kepunyaan anak hingga perceraian.