Bagikan:

MEDAN - Polemik terjadi antara Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengenai lokasi karantina WNI dari luar negeri di Medan. 

Bobby Nasution menegaskan dirinya keberatan karena tidak dilibatkan dalam penentuan lokasi serta teknis penanganan WNI yang menjalani isolasi usai tiba dari luar negeri.

Menurut Bobby Nasution, seharusnya mulai 1 Mei, hotel atau pun tempat karantina WNI yang tiba dari luar negeri, tidak lagi dipergunakan. Tapi Bobby menerima informasi aturan ini tak berjalan. 

Hal ini yang jadi pertanyaan Wali Kota Medan. Dia mendapat inforamasi ada keluarga WNI yang dijenguk saat menjalani karantina. Bahkan penjenguk datang dari luar kota. 

"Itu banyak sekali keluarga yang datang. Itu yang saya bilang kemarin satu hotel seratus lebih, itu keluarga datang. Diinformasikan tidak boleh bertemu kan tidak mungkin, keluarganya sudah datang dari luar kota dari Medan, mau mengunjungi keluarganya nggak dikasih masuk terus marah," kata Bobby. 

Menurut Bobby, petugas yang mengawasi tidak sebanding dengan jumlah WNI yang sedang menjalani karantina. Selain itu, Bobby juga khawatir mengenai logistik WNI selama menjalani karantina.

"Itu yang kita tanyakan bagaimana saurnya, bagaimana buka puasa, bagaimana makan siang orang yang tidak berpuasa. Terkadang nggak semua ditanggung. Kalau mereka keluar hotel, siapa yang mantau,” beber Bobby.

"Mohon maafnya, dalam beberapa hari mereka masih bisa, kalau ekonominya tidak baik, kan tidak mungkin makan di hotel 5 hari, itu asja. Kira-kira Pemko Medan perlu mensupport pasukannya, kami siap," pungkasnya.