Bagikan:

JAKARTA - Polisi menyebut berbagai macam cara digunakan masyarakat agar lolos dari pos penyekatan dan bisa pulang ke kampung halamannya. Selain itu, ribuan kendaraan juga sudah ditindak karena mencoba mudik.

"Ada yang mobil dinaikkan ke atas ke tempat derek, ada mobil truk yang diubah tapi isinya manusia macam-macam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis, 6 Mei.

Meski berbagai modus digunakan, Yusri menyebut anggota di lapangan tak akan mudah terkecoh. Sebab petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya.

Petugas akan selalu memeriksa kendaraan yang mencoba melintas. Mobil pribadi juga diperiksa.

"Tapi kita katakan petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya kita evaluasi. Mana jalur tikus yang bocor kita tutupi," tegas Yusri 

"Mana tempat modus operandi yang digunakan kita sudah ketahui yang paling bagus sudah berhenti. Karena lewati Jakarta, lewati Cikarang akan kena lagi di perbatasan lain. Makanya risiko kendaraan akan kami tahan sampai operasi ini selesai," sambung Yusri.

Berdasarkan data yang diterima, sambung Yusri, sebanyak 1.070 kendaraan yang diminta untuk putar balik sejak pukul 00.00 hingga 12.00 WIB pada Kamis, 6 Mei. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah kerena operasi penyekatan ini berlangsung selama 12 hari. 

Untuk rinciannya, ribuan kendaraan itu terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum. Para pengendara itu ditindak dari Gerbang Tol (GT) Cikupa dan Cikarang Barat.

"Dengan rincian untuk GT Cikupa ada 626 kendaraan. Untui kendaraan pribadi ada 519 dan kendaraan umum 77. Untuk GT Cikarang Barat ada 444 kendaraan. Kendaraan pribadi 346 dan kendaraan umum 98. Ini masih berjalan karena 24 jam ya terus bergerak," kata Yusri.

Dalam operasi larangan mudik ini, setidaknya 4.276 personel dikerahkan. Mereka disiagakan di 14 titik penyekatan dan 17 titik pemeriksaan atau check point.