JAKARTA - Kepala Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan tidak boleh ada pejabat yang mengeluarkan narasi berbeda dari Presiden Joko Widodo tentang larangan mudik Lebaran 2021 pada tanggal 6 hingga 17 Mei.
Sebab, Doni menyebut Jokowi sudah beberapa kali menegaskan mudik dilarang. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan, setelah mendapatkan masukan dan juga data-data yang dikumpulkan selama satu tahun terakhir.
"Keputusan dilarang mudik ini, mohon kiranya narasinya adalah narasi tunggal. Tidak boleh ada pejabat manapun yang berbeda narasinya dari narasi pusat. Ini adalah keputusan politik negara, kepala negara adalah Bapak Presiden Jokowi," kata Doni dalam konferensi pers virtual, Senin, 3 Mei.
Doni meminta seluruh masyarakat mengikuti Arahan Jokowi. Sebab, jika pembatasan pergerakan masyarakat yang mudik dilonggarkan seperti tahun lalu, maka akan terjadi lonjakan kasus COVID-19.
"Kalau kita biarkan seperti tahun lalu kita terlambat membeirkan pengumunan maka akan terjadi peningkatan kasus 93 persen, diikuti juga angka kematian yang relatif tinggi," ujar Doni.
Bahkan, Doni memperkirakan masih ada 7 persen atau sekitar 18 juta masyarakat yang masih akan nekat mudik selama masa pengetatan. Bahkan, ada juga watga yang sebelum bulan Ramadan yang telah pulang ke kampung halaman.
Sehingga, saat ini hampir semua provinsi di Pulau Sumatera telah mengalami kenaikan kasus, baik kasus aktif, serta angka kematiannya meningkat di seluruh provinsi.
"Oleh karenanya, kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatera untuk betul-betul evaluasi seceapat mungkin, jangan sampai terlambat," ungkap Doni.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang seluruh masyarakat tanpa terkecuali mudik pada libur Idulfitri 2021 demi keselamatan keluarga. Ada sejumlah alasan mengapa larangan ini ditetapkan pemerintah, termasuk kerap meningkatnya angka kasus COVID-19 saat libur panjang terjadi.
Melalui video berdurasi kurang dari tujuh menit, eks Gubernur DKI Jakarta ini memahami masyarakat rindu dengan keluarga di kampung halaman, terutama saat momentum Hari Raya Idulfitri. Namun, larangan mudik tersebut ditetapkan demi keselamatan bersama termasuk mereka yang berada di kampung.
"Saya mengerti kita rindu sanak keluarga di saat seperti ini apalagi di lebaran nanti. Tapi mari utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman," tegas Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 16 April.