JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusbandio akan memberikan bantuan terhadap perusahaan sektor pariwisata yang terdampak pandemi virus corona atau COVID-19.
Sebab, selama pandemi COVID-19 ini, sejumlah perusahaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi lesu dan berbuntut pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran.
Wishnutama mengatakan, Kemenparkraf berencana memberikan bantuan terhadap perusahaan di sektor pariwisata dengan syarat-syarat tertentu seperti tetap membayar gaji pegawai yang dirumahkan, tidak melakukan PHK, tetap memberikan tunjangan hari raya (THR) dan syarat lainnya. Tentunya, hal ini akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada kementerian dan lembaga lain supaya bisa segera dilaksanakan.
"Sehingga ada nafas untuk perusahaan-perusahaan menggaji karyawan atau memberikan THR," kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual yang ditayangkan di akun YouTube milik Sekretariat Kabinet, Kamis, 16 April.
Wishnutama juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk menyiapkan bantuan sosial seperti Kartu Prakerja kepada pegawai perusahaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Prediksinya, ada sekitar 1,1 juta orang yang bekerja di sektor pariwisata yang akan mendapatkan bantuan.
Selain itu, Wishnutama kini juga sedang menimbang pemberian sosial bagi para pekerja seni yang terdampak dan akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial. Bantuan ini, kata dia, kemunngkinan akam diberikan dalam bentuk tunai. Namun, saat ini pendataan terhadap para penerima masih dilakukan bersama dengan perencanaannya agar lebih tepat sasaran.
Lebih jauh, dia meyakini pada 2021 atau setelah berakhirnya pandemi COVID-19, industri pariwisata di Indonesia akan rebound secara signifikan. Meski begitu, Wishnutama mengatakan, Indonesia harus siap berkompetisi dengan negara lain terkait masalah pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kita meyakini di tahun 2021 karena WFH ini, pariwisata kita justru rebound dengan sangat signifikan," kata dia.
Hal inilah yang kata Wishnutama membuat pihaknya tetap menyiapkan dan melakukan koordinasi terkait Destinasi Super Prioritas (DSP) serta hal lainnya untuk menyambut rebound tersebut.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menterinya untuk menjaga bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia agar bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. Dia meyakini, tahun depan, sektor pariwisata akan megalami peningkatan setelah pandemi berakhir.
"Saya meyakini ini (COVID-19) hanya akan sampai akhir tahun. Pada tahun depan akan menjadi booming di bidang pariwisata," kata saat membuka rapat terbatas yang ditayangkan di akun YouTube milik Sekretariat Kabinet, Kamis, 16 April.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini optimis, wisatawan akan datang ke berbagai wilayah untuk menikmati keindahan tempat wisata, di tahun depan. Sehingga, Jokowi meminta anak buahnya optimis menyambut hal tersebut.
"Jangan sampai terjebak pesimisme akibat COVID-19 ini sehingga booming yang akan muncul setelah COVID tidak dapat kita manfaatkan dengan baik," tegasnya.
Untuk menjaga optimisme di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Jokowi memerintahkan menterinya untuk memformulasikan beberapa hal, termasuk soal pemberian perlindungan sosial terhadap para pekerja di bidang pariwisata seperti hotel dan restoran.
Dia berpesan kepada para menterinya, perlindungan sosial terhadap para pekerja tersebut harus dipastikan dan sampai kepada mereka yang memang membutuhkannya.