BPOM Keluarkan Izin Darurat Sinopharm untuk Vaksinasi Mandiri
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam konferensi pers virtual (Foto: Tangkap Layar BPOM)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) atas vaksin Sinopharm. Vaksin Sinopharm merupakan produksi perusahaan asal China.

"Sudah diberikan EUA untuk vaksin produksi Beijing Bio Institut Biological Product, yang merupakan salah satu unit dari Sinopharm, yang merupakan anak perusahaan China National Biotech Group, Vaksin Sinopharm ini dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam konferensi pers virtual, Jumat, 30 April.

Penny menjelaskan, vaksin Sinopharm bekerja dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Vaksin ini didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma.

Berdasarkan hasil evaluasi keamanan khasiat dan mutu dari vaksin Sinopharm, Penny menyimpulkan bahwa pemberian vaksin Sinopharm yang disuntikkan 2 dosis dengan selang pemberian 21 sampai dengan 28 hari, menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta ada respons untuk meningkatkan imun yang baik.

"Secara umum keamanan vaksin dapat berfungsi dengan baik, kejadian efek samping lokal yang paling sering dilaporkan adalah kategori sakit bengkak, kemerahan. Itu termasuk kategori ringan. Kejadiannya itupun juga jarang, sekitar 0,01 persen. Jadi dari aspek keamanan, aman," jelas dia.

Uji klinis vaksin Sinopharm dilakukan di Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lain, dengan subjek sekitar 42 ribu orang. Khasiat vaksin yang dihasilkan sekitar 78 persen.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan vaksin Sinopharm untuk digunakan sebagai vaksin mandiri, dengan nama Vaksin Gotong Royong. Vaksin ini diberikan kepada karyawan, keluarga, dan individu secara gratis.

Artinya, perusahaan yang mengadakan program ini harus memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada karyawan beserta keluarganya.

Pemerintah akan mendatangkan Vaksin Sinopharm dari China sebanyak 15 juta dosis yang dibagi beberapa tahap pengiriman selama 2021, proses pengiriman akan diatur oleh BUMN PT Kimia Farma. 

Pada minggu keempat April dijadwalkan akan mendapatkan 500 ribu dosis Vaksin Sinopharm, kemudian April-Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian di kuartal 3 dan 4 akan datang lagi 7,5 dosis.