Pemadam Kebakaran Muslimah di Inggris Ini Menjadi yang Pertama Mengenakan Hijab
Uroosa Arshid kiri depan bersama rekan pemadam lainnya. (Sumber: Nottinghamshire Fire and Rescue Service)

Bagikan:

JAKARTA - Menjadi pemadam kebakaran, bertarung melawan jilatan api untuk menyelamatkan orang lain, menjadi mimpi masa kecil Uroosa Arshid. Namun, tidak pernah terlintas di benaknya, jika seorang pemadam kebakaran bisa mengenakan hijab. 

Dua tahun lalu dia bergabung dengan Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nottinghamshire, di Inggris tengah. Bekerja dengan kepolisian untuk memastikan dia dapat melaksanakan pekerjaan dan tetap setia pada keyakinannya, sebagai Muslim.

"Ketika saya masih kecil, petugas pemadam kebakaran datang ke sekolah saya dan memberikan ceramah tentang keselamatan kebakaran. Saya sangat kagum pada mereka, saya pikir mereka adalah pahlawan super, dan saya ingin menjadi salah satunya," kenangnya kepada The National News. 

"Ada hambatan dan tantangan, karena ketika saya bergabung tidak ada apa-apa bagi saya untuk mempraktikkan keyakinan saya, serta menjalankan peran saya dengan aman.Tapi, kolega saya sangat hebat dan membantu menemukan solusi," imbuhnya.

Sekarang, Uroosa Arshid memakai hijab yang dirancang khusus dari Thailand yang pas dengan aman di bawah helmnya.

"Tidak ada bedanya memiliki rambut atau tidak ada rambut, saya memakai kerudung dan masker di atasnya. Itu benar-benar tertutup dan aman karena alat pelindung diri. Seperti memakai pakaian dalam," paparnya.

"Itu dibuat dengan elastisitas yang cukup, sehingga kita memakainya dengan nyaman, pelindung wajah bisa menutupi dan membuat segel yang lengkap," imbuh Arshid.

Dia menggambarkan pekerjaannya sebagai hal luar biasa, ingin mendorong anak-anak muda untuk mengikuti jejaknya.

"Saya menyukainya. Saya mendapat banyak tanggapan positif dari gadis-gadis muda yang mengatakan bahwa mereka melihat saya sebagai panutan," tukasnya.

Arshid menuturkan, pasangannya menginspirasi dan menyemangati dirinya untuk mengejar karir dan impiannya. Sehingga, ia bisa menginspirasi orang lain. 

"Saya tidak pernah berpikir sebagai seorang wanita Muslim, saya akan mampu melakukannya. Saya berharap sekarang anak-anak muda lain melihat saya, tahu bahwa mereka juga dapat mencapai impian mereka," tandasnya.

Ditambahkan olehnya, dinas pemadam kebakaran melakukan penilaian risiko selama Ramadan untuk memastikan dia dapat melanjutkan perannya.

"Ini sulit di Bulan Ramadhan. Tapi, Ramadhan seharusnya tidak mudah. ​​Saya telah menemukan pekerjaan yang sangat fleksibel di sekitarnya, saya bisa berdoa ketika saya membutuhkannya dan saya mendapat banyak dukungan," imbuhnya.

Tahun ini polisi di Leicester, Inggris mulai menguji coba jilbab operasional untuk mendorong lebih banyak wanita Muslim bergabung dengan kepolisian.

Sebelum di Leicestershire, sejumlah kota di Inggris sudah menerapkan segaram untuk anggotanya, seperti di London, North Yorkshire dan Skotlandia.