JAKARTA - Bagi seorang dokter, menjaga kebersihan jadi hal paling penting ketika melakukan prosedur medis di ruang operasi. Hal itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi dokter muslim, khususnya perempuan yang berhijab.
Kabar baiknya, sebuah rumah sakit di Inggris mempunyai solusi bagi dokter-dokter muslimah yang mengenakan hijab di ruang operasi. Mereka memperkenalkan hijab sekali pakai yang bisa dipergunakan dokter maupun petugas medis agar tetap steril.
Melansir dari BBC, gagasan hijab steril itu muncul dari dokter Farah Roslan yang sedang berpraktek di Royal Derby Hospital, Inggris. Farah yang khawatir hijab yang dikenakannya setiap masuk ruang operasi akan menjadi sangat rentan terhadap infeksi dari pakaian.
"Saya telah menggunakannya (hijab yang sama) sepanjang hari yang jelas tidak bersih dan ideal. Saya merasa tidak nyaman jika harus melepasnya dan saya pernah dikeluarkan dari ruang operasi dengan hormat demi terhindar infeksi," kata Farah dalam sebuah wawancara, dikutip oleh BBC, Rabu 18 Desember 2019.
Farah mengatakan bahwa hal tersebut juga sebagai jalan keluar bagi penganut Islam agar tetap berpakaian secara syar'i dan tetap dapat melakukan pekerjaannya yang berada di ruang operasi. Untuk desain dan uji kain hijabnya, Farah sempat pulang ke Malaysia, negara kelahirannya yang notabene adalah negara yang bermayoritaskan Islam.
"Saya sangat senang dan tidak sabar untuk mengetahui apakah kita dapat menyediakan hijab ini secara nasional," tambah Farah.
Sementara itu, Konsultan ahli bedah Gill Tierney yang juga pembimbing dokter Farah di rumah sakit, mengatakan bahwa hijab sekali pakai ini dapat menjadi solusi bagi para dokter perempuan di Inggris untuk tetap menutupi aurat dan keyakinannya dalam menjalankan prosedur medis.
"Kami tahu masalah ini tidak sering dibicarakan di ruang operasi di seluruh negeri dan saya tidak berpikir hal tersebut akan ditangani secara resmi. Hijab tersebut tidak membutuhkan biaya yang banyak dan mudah-mudahan pengaruhnya akan sangat besar," kata Gill Tierney.
Pihak Royal Derby Hospital mengatakan bahwa hijab sekali pakai tersebut telah tersedia pada awal Desember 2019.