Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Oposisi Israel Yair Lapid mengatakan, para sandera akan tewas jika perang di Jalur Gaza, Palestina berlanjut, menanggapi komentar Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang menyebut perang akan berakhir dalam setahun.

"Mari kita ingat apa harganya: Para sandera akan mati. Jika kita menunggu setahun lagi, kita akan menerima 59 jenazah," kata Lapid kepada Radio 103FM, dikutip dari The Times of Israel 30 April.

Sebelumnya, Dermer pada Hari Senin mengatakan, setahun dari sekarang, "perang tujuh front yang dimulai pada 7 Oktober akan berakhir. Israel akan menang."

Lebih jauh Lapid mengatakan, ada dua syarat yang diperlukan agar perang berakhir — perekrutan semua orang yang memenuhi syarat untuk bertugas di IDF (militer Israel), dan keputusan tentang siapa yang akan menggantikan Hamas sebagai penguasa Gaza.

"Semua orang harus dimobilisasi. Jumlah tentara tidak cukup. Pemerintah mendorong penghindaran dan penolakan (komunitas Haredi untuk bertugas di militer)," jelas mantan PM Israel ini.

"Anda tidak menetapkan tujuan perang. Siapa yang akan menggantikan Hamas?" katanya, tampaknya ditujukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya.

Diketahui, serangan kelompok militan Palestina pimpinan Hamas ke selatan Israel pada 7 Oktober 2023 menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera, menurut perhitungan Israel, seperti melansir Reuters.

Dari jumlah itu, sekitar 59 sandera Israel masih berada di tangan para militan, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Terpisah, jumlah korban tewas Palestina di Gaza sejak konflik pecah tahun 2023 telah mencapai lebi dari 52.200 orang, sementara lebih dari 117 ribu lainnya luka-luka, mayoritas anak-anak dan perempuan.