Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman angkat bicara perihal isu reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa dirinya akan melakukan reshuffle.

"Sebenarnya sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum pernah menyatakan akan melakukan reshuffle kepada publik. Apabila reshuffle memang diperlukan maka presiden sendiri yang akan mengumumkan dan menyampaikan kepada publik seperti reshuffle 22 Desember 2020 di Beranda Istana Merdeka," kata Fadjroel dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 27 April.

Dirinya juga mengatakan, tak ada satu pihak pun yang sebenarnya tahu kapan reshuffle bakal dilakukan. "Dalam bahasa rakyat hanya Presiden Jokowi dan Tuhan Yang Maha Esa yang tahu kapan, siapa yang akan menduduki jabatan menteri," tegasnya.

Fadjroel mengatakan memang ada peleburan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta penambahan Kementerian Investasi. Dirinya memamparkan, pembentukan kementerian baru seperti Kementerian Investasi dipastikan telah didasari berbagai pertimbangan.

Adapun pertimbangan tersebut adalah untuk efesiensi dan efektivitas, cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas, kesinambungan, keserasian, dan keterpaduab pelaksanaan tugas, serta perkembangan lingkungan global.

Sementara terkait peleburan dilakukan dengan pertimbangan perkembangan kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta untuk efisiensi dan efektivitas serta perubahan dan/atau perkembangan tugas dan fungsi, peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah serta kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan secara mandiri.

Meski begitu, belum diketahui siapa yang akan memimpin dua kementerian baru tersebut. Sebab, Fadjroel menegaskan reshuffle atau kocok ulang kabinet adalah hak dari Presiden Jokowi.

"Siapa yang akan menduduki jabatan menteri, setidaknya di dua kementerian baru tersebut (belum diketahui, red). Atau dalam bahasa legalnya, reshuffle adalah hak prerogatif presiden," ungkap Fadjroel.

Diberitakan sebelumnya, isu reshuffle menjadi hangat diperbincangkan setelah Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera merombak kabinetnya, Selasa, 13 April

"Presiden Insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri Dikbud/Ristek (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. Adakah menteri-menteri lain yang akan dilantik, kapan dan siapa para beliau itu? Waallahu'alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden dan kita tunggu saja," tulis Ali Ngabalin di Twitter @AliNgabalinNew, Rabu, 15 April.

Dikonfirmasi VOI, Ngabalin membenarkan Presiden Jokowi sudah bersiap mengganti 3 menterinya itu. Di antaranya, Mendikbud Nadiem Makarim, Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Namun, Ngabalin meminta publik untuk menunggu keputusan resmi Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. "Kita tunggu pekan-pekan ini atau bisa pekan depan, sebab biasanya presiden tidak lambat dalam mengambil keputusan apalagi menterinya sudah pamit kan," ungkapnya.