JAKARTA - Milyuner sekaligus pendiri SpaceX, Elon Musk memiliki cara unik dalam menanggulangi perubahan iklim. Dijuluki sayembara Xprize Carbon Removal, hadiah yang disediakan Musk disebut paling besar sepanjang sejarah.
CEO Tesla itu juga menjanjikan hadiah 100 juta dolar atau setara Rp14 triliun pada ilmuwan yang berhasil menemukan cara menurunkan kadar CO2 atau karbondioksida di atmosfer Bumi.
Hal ini didasari karena Musk sadar bahwa manusia hanya memiliki Bumi, maka tak bisa dipungkiri bahwa bahaya besar juga terus mengintai termasuk perubahan iklim yang ekstrem di masa depan. Meski dia sendiri ingin membuat kolonial di Planet Mars.
"Pada saat ini kita hanya punya satu planet. Bahkan meskipun hanya ada 0,1 persen peluang terjadi bencana, kenapa tidak ditanggulangi? Itu gila," ungkap Musk seperti dikutip dari CBS News, Minggu 25 April.
Diketahui, dana sayembara ini berasal dari Musk sendiri. Bagi mereka yang berminat mengikutinya akan diberi waktu selama empat tahun untuk menemukan solusi sebaik mungkin, sampai datangnya Hari Bumi di 2025. Semua orang mulai dari siswa sekolah menengah hingga pemula, serta mahasiswa, perusahaan, individu, atau organisasi berbasis komunitas, dipersilakan untuk mengikuti kontes ini.
BACA JUGA:
Tujuan dari program ini adalah untuk melenyapkan 1.000 ton karbondioksida dari atmosfer Bumi setiap tahun, dengan teknologi yang benar-benar dapat diimplementasikan, biayanya yang masuk akal dan juga memiliki kemampuan untuk melenyapkan lebih banyak CO2 pada masa mendatang.
"Aku juga masih terbuka untuk meningkatkan hadiahnya seiring berjalannya waktu," tegas Musk.
Mereka yang mengikuti lomba ini harus memiliki sistem operasional penuh untuk menghilangkan CO2 dengan kecepatan minimal satu kiloton per tahun. Sistem tersebut juga harus terbukti mampu mempertahankan karbon yang ditangkap selama 100 tahun dan menyajikan jalur untuk mengukur pada tingkat gigaton dalam penghilangan CO2 per tahun.
Musk menuturkan, saat ini umat manusia di Bumi sebenarnya masih baik-baik saja. Namun, jika terus tidak perduli, maka ancaman perubahan iklim nantinya dapat menimbulkan gangguan yang serius.