Elon Musk Sepertinya Tak Suka Penawarannya untuk Twitter Ditolak
Elon Musk masih terus ajukan penawaran ke twitter. (foto; dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA – Pengusaha sekaligus miliarder Elon Musk men-tweet serangkaian tanda hubung untuk kata yang hilang diikuti dengan kata "adalah Malam". Ini dilakukan beberapa hari setelah konglomerat kelahiran Afrika Selatan ini menawarkan untuk membeli Twitter Inc seharga 43 miliar dolar AS (Rp617.7 triliun).

Tawaran dari Musk, yang telah mengisyaratkan kemungkinan tawaran bermusuhan, telah mendorong perusahaan media sosial untuk mengadopsi "pil racun" untuk melindungi dirinya sendiri.

Musk, yang juga merupakan kepala eksekutif pabrik mobil listrik Tesla Inc, pada Sabtu 16 April mentweet "Love Me Tender", sebuah lagu Elvis Presley, setelah Twitter memilih rencana untuk menjual saham dengan harga diskon untuk mencegah upaya pemegang saham untuk mengumpulkan saham lebih dari 15%. Musk saat ini memiliki 9,1% saham, tinggal beberapa persen lagi untuk mencapai tujuannya.

The New York Post pada Selasa, 19 April, melaporkan Musk bersedia menginvestasikan antara 10 miliar dan 15 miliar dolar AS (Rp 143,6 triliun hingga 215,5 triliun) dari uang pribadinya untuk menjadikan Twitter sebagai perusahaan pribadi.

Konglomerat dunia  yang merupakan pemegang saham terbesar kedua Twitter ini, juga berencana untuk meluncurkan penawaran tender dalam waktu sekitar 10 hari dan telah meminta Morgan Stanley untuk memberikan utang sebesar 10 miliar (Rp43,6 triliun), guna memenuhi dana yang ia butuhkan.

Musk mungkin juga bersedia menggadaikan saham di Twitter saat ini jika diperlukan untuk menambah modalnya. Ini sebuah langkah yang mungkin dapat mengumpulkan beberapa miliar dolar tambahan untuk memenuhi ambisinya membeli Twitter sepenuhnya.

Twitter menolak berkomentar atas proposal itu. Sementara Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang proposal Musk.

Selama ini makin banyak perusahaan ekuitas swasta telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam kesepakatan untuk Twitter.

Minat itu muncul setelah Thoma Bravo, sebuah perusahaan ekuitas swasta yang berfokus pada teknologi, menghubungi platform media sosial minggu lalu untuk mengeksplorasi pembelian yang akan menantang tawaran Musk.

Apollo Global Management Inc  juga sedang mempertimbangkan cara untuk menyediakan pembiayaan untuk kesepakatan apa pun dan terbuka untuk bekerja dengan Musk atau penawar lainnya.

Banyak investor, analis, dan bankir investasi memperkirakan dewan Twitter akan menolak tawaran Musk dalam beberapa hari mendatang, dengan mengatakan itu tidak memadai.

Namun Elon Musk tampaknya tak berhenti di situ saja. Konglomerat terkaya di dunia ini tidak suka menerima penolakan atas keinginannya.

Ia bahkan membuat tweet yang menyatakan jika ada pihak di twitter yang sebenarnya mau menerima tawarannya meski ada pula yang menolaknya.  Ia pun ingin membuat perimbangan di sana. 

"Kebijakan platform media sosial baik jika 10% paling ekstrem di kiri dan kanan sama-sama tidak senang," bunyi cuitan Elon Musk.