Bagikan:

CIANJUR - Pengurus Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur, Jawa Barat, terpaksa memulangkan ribuan santrinya lebih awal karena larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah sebagai upaya mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Humas Pondok Pesantren Al-Ittihad, Wandi Ruswanur, mengatakan total santri di ponpes tersebut 3.265 yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan dari luar provinsi, awalnya akan dipulangkan serentak tanggal 2 Mei.

"Namun, pemerintah mengeluarkan larangan terbaru per tanggal 22 April, sehingga pengurus memajukan kepulangan seluruh santri mulai kemarin (Jumat, 23/4) dan hari ini Sabtu. Untuk kloter pertama sebanyak 1.000 santri asal luar Jabar dan luar pulau," katanya dikutip Antara, Sabtu, 24 April.

Sedangkan yang dipulangkan Sabtu, 24 April malam, sebanyak 2.265 orang santri berasal dari berbagai daerah di Jabar termasuk santri asal Cianjur. Akibatnya, antrian kendaraan di area ponpes membeludak dan imbasnya ke jalan nasional yang menghubungkan Cianjur-Bandung.

Awalnya kepulangan ribuan santri sudah terjadwal karena sejak jauh hari pihak ponpes telah mengatur jadwal kepulangan sesuai dengan daerah asal masing-masing. Namun saat ini terpaksa dilakukan sekaligus karena takut orang tua yang menjemput akan mendapat kendala di jalan.

"Untuk orang tua yang menjemput anaknya ke pondok dari luar kota, harus dilengkapi dengan surat keterangan bebas COVID-19 antigen, sehingga keamanan dan kesehatannya terjamin saat melakukan penjemputan," sambung Wandi Ruswanur.

Tampak antrean kendaraan orang tua yang menjemput anaknya di Ponpes Al-Ittihad terus meningkat, sehingga berimbas terhadap arus lalu lintas di Jalan Raya Cianjur-Bandung, Kecamatan Karangtengah.

Puluhan anggota Satlantas Polres Cianjur diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas di sepanjang lokasi agar tetap dapat melintas dengan nyaman. KBO Satlantas Polres Cianjur Iptu Yudistira mengatakan kepolisian hanya bertugas mengatur lalu lintas yang padat selama proses kepulangan santri.

"Untuk kelancaran kepulangan ribuan santri ini, kami menurunkan puluhan anggota untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas. Malam sebelumnya, kendaraan besar jenis bus yang membawa santri ke kampung halaman masing-masing sudah diberangkatkan," katanya.