Bagikan:

JAKARTA - Aktifitas belajar mengajar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Iman di satuan pemukiman (SP) V Kecamatan Air Manjuto, Bengkulu, berhenti menyusul 24 orang santri terkonfirmasi positif COVID-19. 

Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, Timsar Siregar dilansir Antara mengatakan, awal kasus dimulai dari 1 orang santri yang terkonfirmasi positif. 

“Setelah ada kejadian satu santri terkonfirmasi positif COVID-19, kemudian para santri dijemput orang tuanya untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing, jadi tidak ada aktivitas belajar mengajar di pesantren ini,” tegas dia, Senin, 25 Januari. 

Hal ini perlu disampaikan ke publik menyusul informasi yang beredar masif di masyarakat soal pasantren yang tetap beraktifitas meski santrinya terpapar virus berbahaya asal Cina tersebut. 

Khusus bagi santri yang dinyatakan positif COVID-19 akan menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari. Bila negatif baru di izinkan masuk kembali. 

“Pihak pesantren sebelumnya telah menggelar rapat melibatkan berbagai pihak kecamatan, polisi dan kemenag terkait dengan santri yang positif COVID-19 dan hasilnya santri dipulangkan dan mereka bisa masuk kembali ke asrama setelah hasilnya dinyatakan negatif,” terang dia. 

Dari 392 orang santri di ponpes,  sebanyak 277 orang di antaranya mengikuti tes usap dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sisanya, tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar daring. 

Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko menyebutkan sejak beberapa hari terakhir sebanyak 34 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 24 orang di antaranya santri Pondok Pesantren Al Iman di Kecamatan Air Manjuto.

“Data yang kemarin ada penambahan 34 kasus positif COVID-19 di daerah ini, sebanyak 24 orang di antaranya santri Pondok Pesantren Al Iman Kecamatan Air Manjuto,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani.