Orang Tua Dilarang Jenguk Anaknya di Ponpes
Ilustrasi Santri (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pondok pesantren (ponpes) mulai melakukan kegiatan belajar di tengah pandemi COVID-19. Termasuk ponpes di Tegal, Jawa Tengah dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Namun orang tua tidak boleh menjenguk anak mereka yang sudah di ponpes. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.

“Orang tua/wali santri hanya diperbolehkan mengantar anaknya sampai pintu gerbang ponpes, dan dilarang masuk di area pondok," kata Kepala Kantor Kemenag Sukarno dikutip dari Jatengprov.go.id, Minggu, 2 Agustus.

Sedangkan orang tua atau wali yang mengantar santri juga dibatasi. "Pengantar dibatasi dua orang. Santri selama dalam pondok dilarang keluar dari area selama 14 hari," kata dia.

Sukarno mengatakan, pihaknya telah membentuk satuan gugus tugas di sejumlah pondok pesantren yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19.

Hal itu sebagai tindaklanjut Surat Edaran SKB 4 Menteri tentang panduan penyelenggaraan tahun ajaran 2020/2021, pihaknya juga telah membuat beberapa aturan terkait penyelenggaraan pendidikan santri di ponpes, dengan mengatur kedatangan santri agar datang secara bergelombang dan dijadwal per daerah. Kedatangan santri agar dilaporkan pada Gugus Tugas Kecamatan dan puskesmas terdekat.

Dia menegaskan, kegiatan pembelajaran di lingkungan pondok pesantren selama pandemi akan terus dimonitoring. Hal itu sebagai bentuk antisipasi dan kendali, serta evaluasi penyelenggaraan pendidikan keagamaan ponpes di era kebiasaan baru.

Sementara pimpinan Pengasuh Ponpes Babakan KH Nasichun Isa Mufti menerangkan, kegiatan belajar di Ponpes Babakan sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mengedukasi tentang kesehatan. Di tempat itu juga dilakukan pengecekan kesehatan para santri yang melibatkan puskesmas setempat.

“Setiap tiga hari, petugas dari puskesmas datang untuk mengecek kondisi kesehatan penghuni ponpes. Jika ada yang tubuhnya di atas 37 derajat celcius akan langsung dipulangkan. Pembatasan tamu dilakukan terutama dari daerah zona merah. Kami juga menyediakan fasilitas cuci tangan di beberapa kamar santri, serta menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan diri dan lingkungan untuk kesehatan,” kata Isa.