Jokowi Perintahkan Bantuan Sosial Cepat Disalurkan Agar Tak Dinilai Hanya Omong Saja
Presiden Joko Widodo (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan agar bantuan atau jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak virus corona atau COVID-19 bisa segera dieksekusi oleh Menteri Sosial  Juliari P. Batubara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebab keadaan saat ini sudah sangat mendesak.

"Saya minta Menteri Sosial, Menteri Keuangan, minggu ini semuanya bisa jalan. Ini sudah sangat-sangat mendesak sekali," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas yang ditayangkan di akun YouTube milik Sekretariat Presiden, Senin, 13 April.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, program bantuan tersebut harus disiapkan secara cepat mengingat masyarakat sudah menunggu bantuan tersebut. Hal ini harus diupayakan agar masyarakat tidak keburu kecewa.

"Saya turun ke bawah, saya melihat bahwa kebutuhan itu sudah ditunggu oleh masyarakat. Jangan nanti dibawah melihat kalau kita hanya ngomong saja barangnya tidak sampai ke masyarakat, ke rakyat," tegas dia.

 

Adapun bantuan sosial yang ditunggu oleh masyarakat, kata Jokowi berupa Kartu Prakerja bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran karena pandemi COVID-19 serta bantuan lainnya seperti bantuan langsung tunai (BLT), Kartu Sembako, dan pembagian sembako lain di wilayah Jabodetabek.

"Ini sudah sangat sangat mendesak sekali baik berkaitan Kartu Prakerja baik berkaitan PKH, baik BLT, baik kartu sembako, baik pembagian sembako Jabodetabek. Semua harus berjalan minggu ini," ungkapnya.

Diketahui, Presiden Jokowi kerap menjelaskan soal bantuan sosial bagi masyarakat kelas bawah yang terdampak COVID-19. Dari Rp110 triliun dana yang digelontorkan pemerintah untuk program jaring pengaman sosial, ada beberapa bantuan yang bisa dinikmati.

Diantaranya, perluasan jumlah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Jika tadinya program ini hanya diterima oleh 9,2 juta keluarga, kini penerima manfaat tersebut bertambah menjadi 10 juta keluarga. Selain itu, besaran nilai manfaat kini dinaikkan sekitar 25persen dan pembagiannya dipercepat tiap tiga bulan sekali.

Kemudian, program Kartu Sembako juga mengalami penambahan jumlah penerima. Jika tadinya jumlah penerima kartu ini hanya 15,2 juta. Selain itu, nilai bantuan juga bertambah menjadi Rp200 ribu dan akan diberikan selama 9 bulan.

Khusus untuk wilayah Jabodetabek, pemerintah kini menyiapkan program bantuan khusus bagi 3,7 juta kepala keluarga selama dua bulan masa tanggap darurat seperti yang ditetapkan oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19.

Khusus di wilayah Jakarta, pembagian ini dikerjakan bersama dengan rincian 1,1 juta kepala keluarga bantuannya akan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 2,6 juta sisanya akan disiapkan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, Jokowi juga telah memerintah Menteri Sosial membagikan 200 ribu paket sembako untuk wilayah Jabodetabek.

Kemudian terkait Kartu Prakerja, rencananya akan dimulai pada Kamis, 9 April. Bantuan ini nantinya akan difokuskan bagi mereka yang terkena pemutusan kerja akibat COVID-19, pekerja informal, pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak.

Diperkirakan akan ada 5,6 juta orang yang akan menjadi penerima bantuan Kartu Prakerja dan jumlah anggaran program tersebut sudah ditingkatkan menjadi Rp20 triliun.

Terakhir adalah program listrik gratis bagi 24 juta pelanggan yang menggunakan listrik berdaya 450VA dan diskon 50 persen bagi 7 juta pelanggan yang menggunakan listrik berdaya 900VA. Pemberian subsidi listrik ini akan dilakukan selama bulan April, Mei, dan Juni.