JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bantuan dari pemerintah segera disalurkan ke masyarakat sebelum lebaran. Termasuk bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp300 ribu untuk jutaan warga di Tanah Air.
"Berkaitan dengan bantuan sosial saya harapkan PKH dan lain-lain plus yang kemarin BLT minyak goreng bisa disalurkan secepat-cepatnya sebelum lebaran tiba. Syukur dalam minggu-minggu ini sudah bisa sebagian tersalurkan," kata Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 6 April.
Jokowi bilang seluruh bantuan ini harus disalurkan sesegera mungkin agar masyarakat bisa menikmatinya. Apalagi, sebentar lagi masyarakat akan menyambut Hari Raya Idulfitri.
"Kita itu enggak merasakan. Tapi Rp300 ribu bagi rakyat itu pas mau lebaran dapat seperti itu, rasanya betul, saya bisa merasakan betul itu senangnya kalau bisa memegang uang yang bisa dipakai untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya," tegas eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, Kementerian Sosial mengatakan siap memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada masyarakat bersamaan dengan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Sembako pertama di awal April akan segera disalurkan. Yang bulan April dan bulan Mei ditarik ke 21 April, sembako BPNT nanti disatukan dengan BLT minyak goreng termasuk PKH juga. Ritmenya seperti itu,” kata Sekjen Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat dilansir Antara, Selasa, 5 April.
Harry menuturkan sebenarnya besar anggaran yang diberikan dalam BLT minyak goreng sebesar Rp100 ribu. Namun, jumlah tersebut akan diberikan dalam rentang waktu tiga bulan sekaligus yakni bulan April, Mei dan Juni, sehingga jumlah yang bantuan yang diberikan sebesar Rp300 ribu.
BACA JUGA:
Pemberian bantuan yang rencananya akan diberikan pada 4-21 April 2022 bersamaan dengan dana BPNT dan PKH. Dengan demikian total keseluruhan dana yang didapatkan penerima manfaat mencapai Rp500 ribu.
Sedangkan total penerima manfaat ada sebanyak 20,5 juta warga. Dengan rincian sebanyak 18,8 juta warga adalah penerima sembako atau BPNT dan 1,85 juta warga penerima PKH, namun tak menerima bantuan sembako. Kedua kelompok itu juga dimasukkan menjadi penerima BLT minyak goreng.