JAKARTA - Wali Kota Medan Bobby Nasution membeberkan predikat Medan sebagai kota terjorok tahun 2019. Bobby bertekad mengubah predikat ini dengan membangun tata kelola sampah terpadu.
Bobby Nasution mengatakan, TPA di Medan masih menggunakan sistem open dumping. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penilai terbesar yang menyebabkan Medan menjadi kota terjorok tahun 2019.
Bobby Nasution mengubahnya menjadi sanitary landfill. Sanitary landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.
Selain itu, Pemko Medan mengupayakan ada TPA regional sekaligus berkolaborasi langsung dengan Bupati Deli Serdang.
“Sehingga saat ini ada lahan seluas 16,3 hektare di Desa Sumbul Sinembah Tanjung Mulia Hilir Deli Serdang untuk dijadikan TPA regional,” katanya.
Saat menjadi narasumber di IPDN terkait tema pelaksanaan pembangunan daerah, Bobby Nasution memaparkan pentingnya Pemko Medan menyerap aspirasi masyarakat.
“Kota Medan memiliki 2,5 juta penduduk dan terdiri dari 21 kecamatan, 151 kelurahan dan 2001 lingkungan. Maka, kita serap masukan dan aspirasi masyarakat untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Jadi, dengan jumlah APBD yang ada kita dapat melakukan realisasi kerja dan program sesuai yang diharapkan masyarakat,” tuturnya.
Ada lima program unggulan yang menjadi target untuk dilaksanakan. Di bidang kesehatan, diprioritaskan penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Dibuat juga aplikasi data COVID-19 hingga tingkat lingkungan guna mengetahui berapa jumlah warga yang terpapar COVID-19 sehingga bisa dibentuk lockdown lingkungan.
BACA JUGA:
Di bidang infrastruktur, kata Bobby Nasution, Pemko Medan akan meningkatkan kualitas infrastruktur. Kota Medan memiliki 3.279,5 km jalan dan harus bisa ditingkatkan kualitasnya selama dua tahun.
“Kita belum memulainya, sebab Medan saat ini memasuki musim penghujan. Jadi, kita takut memulainya karena fokus pengerjaan yang kita lakukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan,” jelas Bobby Nasution.
Selain itu, Bobby Nasution juga menyampaikan idenya untuk mempersatukan seluruh etnis yang ada di Kota Medan melalui kulinernya dengan mengusung The Kitchen of Asia, masing-masing etnis akan menonjolkan ciri khas makanan daerahnya masing-masing.