Sri Mulyani Puji Kinerja Ekspor Didominasi Nonmigas: Produk Indonesia Mampu Tembus Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kinerja ekspor Indonesia yang didominasi oleh sektor nonmigas (minyak dan gas) menjadi bukti bahwa produk domestik dalam negeri mempunyai kualitas unggul yang bisa bersaing di pasar mancanegara.

“Nilai ekspor yang mayoritas nonmigas ini sangat bagus, berarti kita memiliki daya saing dan produk-produk Indonesia mampu berkompetisi,” ujarnya dalam webinar 500K Eksportir Baru, Selasa, 20 April.

Menkeu Sri Mulyani menambahkan, fakta tersebut menjadi modal besar bagi bangsa ini untuk bisa meraih kesuksesan ekonomi tanpa harus menggantungkan nasib pada ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang bisa tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan gas bumi.

“Kita mampu membangun produk yang menembus pasar dunia, tentu ini merupakan sebuah pencapaian yang didukung oleh ekosistem ekspor nasional,” tuturnya.

Untuk diketahui, pekan lalu Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis perkembangan ekspor Indonesia hingga kuartal I/2021. Disebutkan bahwa nilai ekspor pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai 48,9 miliar dolar AS.

Dari jumlah tersebut, sektor nonmigas menjadi penyokong utama dengan kontribusi sebesar 94,5 persen atau setara 46,2 miliar dolar AS.

Share terbesar disumbang oleh ekspor lemak dan minyak nabati/hewani dengan nilai 6,9 miliar dolar AS atau setara 15 persen. Disusul kemudian oleh ekspor bahan bakar mineral dengan 5,9 miliar dolar AS atau 12,7 persen.

Apabila dibandingkan dengan total ekspor pada kuartal I 2020 yang sebesar 41,7 miliar dolar AS, maka terjadi pertumbuhan sebesar 17,11 persen pada sepanjang tahun ini.

Sementara dari sisi impor, tercatat sebesar 43,38 miliar dolar AS, atau tumbuh 10,76 persen dibandingkan dengan periode sama 2020 yang sebesar 39,17 miliar dolar AS.

Sehingga, apabila dilakukan perbandingan antara realisasi ekspor dan impor pada triwulan pertama 2021, maka Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 5,52 miliar dolar AS.