Reshuffle Kabinet, Bambang Diperkirakan <i>Out</i>, Nadiem Rawan, Bahlil ke Mana?
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Peleburan dua kementerian yakni, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi teka-teki baru siapa yang bakal mengisi pos Kementerian Dikbud dan Ristek. 

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto menilai Menristek Bambang Brodjonegoro sudah pasti menjadi orang pertama yang bakal dicopot Presiden Jokowi. Sebab, kementeriannya sudah digabung ke Kemendikbud.

"Jelas yang mau direshuffle kemungkinan besar ya Bambang Brodjonegoro, itu sudah pasti kan ristek-nya sudah diintegrasikan ke kementerian kebudayaan, mungkin kalau masih diakomodir ya fokus pada otoritas ibu kota negara," ujar Gun Gun kepada VOI, Sabtu, 17 April.

"Tapi line-upnya tidak lagi di kementerian karena sudah digeser-geser berapa kali. Dari menteri perekonomian ke Bappenas, sekarang ristek dan BRIN. Menurut saya habis ini dia tidak diline-up kabinet," sambungnya. 

Sedangkan, kata Gun Gun, yang rawan untuk direshuffle adalah Mendikbud, Nadiem Makarim. Di mana dalam sejarah Kementerian Dikbud itu anomali, karena biasanya jatah kursi Menteri Dikbud itu diberikan ke ormas besar dengan latar politik representasi.

"Di situ biasanya ormas Muhammadiyah. Itu makanya kemarin waktu reshuffle pertama pak Jokowi sempat membagi kementerian ditawari ke prof Abdul Mu'ti tapi kan ditolak. Karena posisi Muhammadiyah biasanya menteri, ini juga apakah pak Jokowi kembali melakukan politik akomodasi khalayak kunci terutama Muhammadiyah yang sampai hari ini belum merasa puas. Nah Nadiem menurut saya akan ada potensi terancam," bebernya.

Kemudian, yang ketiga ada nomenklatur baru berdasarkan surpres Nomor R-14/Pres/03/2021 mengenai kementerian investasi. Gun Gun mengaku belum mengetahui apakah Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan dinaikkan menjadi menteri investasi atau tetap menjabat posisi semula, atau justru dicopot Presiden Jokowi. 

"Saya belum yakin kalau Bahlil. Karena Kementerian Investasi itu banyak yang akan mengincar. Partai besar seperti PDIP, Golkar mungkin Nasdem juga berminat. Karena ini kan lahan basah semua partai punya target. Nah apakah Bahlil tetap diline-up menteri atau digeser ke kementerian lain. Atau Bahlil bisa bertahan disini, saya lihat ada potensi juga dia digeser atau diganti," jelas Gun Gun.

Kendati demikian, Gun Gun menilai Bahlil berpotensi digeser dari Kepala BKPM. Sedangkan Kementerian Investasi isi oleh sosok lain. 

"Ini saya lihat benang merahnya adalah salah satu projek prioritas Jokowi. Saya yakin yang ditaruh di sini adalah orang yang betul-betul dianggap Jokowi itu punya backup politik sangat kuat dan loyal dengan Jokowi selain punya jaringan untuk menambah kualitas dan kuantitas investasi di Indonesia. Jadi kementerian baru ini akan menjadi pertarungan partai-partai terutama partai penyokong yang kemudian berada di dalam kekuasaan hari ini," tandasnya.