JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pertemuan keduanya membicarakan berbagai hal yang satu di antaranya mengenai pemberantasan mafia obat.
Pertemuan antara keduanya berlangsung di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari.
"Kami juga sepakat untuk melakukan pemberantasan penindakan terkait dengan pelaku-pelaku mafia," ujar Kapolri kepada wartawan usai pertemuan.
Menurutnya, dengan penindakan atau pemberantasan terhadap mafia obat, maka, akan berpengaruh pada ketersediaan dan harga. Sehingga, masyarakat tak kesuliatan untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan.
"Tentunya kita tahu bahwa bagaimana kita bisa terus menjaga dan menurunkan harga obat agar terjangkau karena memang salah satu yang mahal adalah bahan baku," sebutnya.
Selain itu, Sigit juga menyampaikan bila Polri mendorong BPOM untuk membangun industri obat dalam negeri. Dengan begitu, harapan masyarakat terkait harga dan lainnya bisa terpenuhi.
"Intinya kita siap melakukan kerjasama siap untuk melakukan pendampingan," kata Sigit.
SEE ALSO:
Menambahkan, Ikrar mengatakan kerja sama BPOM dengan Polri lebih kepada pengawasan obat, makanan, serta lainnya yang memiliki kontribusi besar bagi pendapatan negara. Karenanya, tak boleh ada mafia yang mengambil keuntungan.
Tak dipungkiri, BPOM kekurangan sumber daya manusia (SDM) di sektor penindakan. Tercatat BPOM memiliki PPNS yang hanya sekitar 600 di seluruh Indonesia.
“Kemudian pada tahap penindakan kita membutuhkan peran dan kolaborasi dengan kerja sama dengan Polri," kata Ikrar.