JAKARTA - Kelompok massa yang tergabung dalam Pengurus Pusat Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (PP ISMAHI) menggelar aksi demo di depan kantor BPOM RI, Jalan Percetakan Negara, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Aksi massa yang menuntut pencopotan Kepala BPOM RI ini juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk protes keras atas tuntutan mereka.
Dalam orasinya, Ali Hasan, seorang orator sekaligus Ketum PP ISMAHI menyerukan bahwa salah satu perusahaan penyedia jasa produk herbal yang beroperasi di Indonesia sejak 2018 lalu menjadi sorotan publik lantaran produknya ditemukan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) yang dilarang atau berbahaya.
"Tindakan yang dilakukan terkait memproduksi obat tradisional maupun bahan pangan yang tidak memenuhi standar adalah perbuatan pidana yang harus disikapi secara serius oleh BPOM beserta penegak hukum," ucap orator dalam aksinya, Jumat, 20 September.
Terlebih, pada tanggal 21 Februari 2024 lalu Bareskrim Mabes Polri dan BPOM sendiri telah melakukan penggerebekan di pabrik Jalan Raya Daan Mogot, Tangerang, Banten.
Pada Fakta penggerebekan, perusahaan diketahui telah mencampur bahan kimia obat pada produk pangan atau minuman serbuk berperisa. Selain itu dalam produk ini juga terdapat bahan baku white ginseng sebagai bahan baku aktif untuk mendapatkan efek terbaik vitalitas pria.
BACA JUGA:
Bahkan terkonfirmasi bahwa Bahan baku tersebut diselundupkan ke Indonesia dari Port Klang Malaysia lewat Medan dan Kepulauan Riau.
Menurut Ali Hasan, BPOM tidak lihai dalam melakukan pengawasan pengujian produk. Bahkan, BPOM diduga telah melakukan pungli terhadap perusahaan nakal. BPOM dinilai tak mampu menjadi garda terdepan dalam pengawasan terhadap produksi obat dan makanan.
Massa juga menuntut agar BPOM segera mencabut izin usaha dan menyegel perusahaan yang terlibat tindakan pencampuran bahan kimia obat (BKO) pada produk pangan (minuman serbuk berperisa).
"Kami mendesak aparat penegak hukum agar menindak tegas para direktur dan komisaris serta pelaku distributor. Kami minta BPOM tutup semua," kata Ali kepada wartawan.
Mahasiswa juga mendesak pencopotan Kepala BPOM karena dinilai lalai dalam melakukan pengawasan terhadap setiap penyedia jasa obat dan bahan pangan.
Massa juga menilai bahwa BPOM RI gagal dalam memberantas dugaan praktik suap dan maraknya pungli yang ada ditubuh BPOM.
"Berantas mafia suap dan pungli ditubuh bpom serta tangkap pegawai bpom yang nakal. Bongkar tikus - tikus kantor di dalam BPOM," ujarnya.
Aksi unjukrasa tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Johar Baru.
Sementara dampak adanya aksi unjukrasa, arus lalu lintas di sekitar Jalan Percetakan Negara mengalami kepadatan karena adanya massa demo.