JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Perekonomian Basuki Tjahja Purnama atau Ahok memastikan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tetap menghadiri perayaan HUT ke-52 PDIP pada Jumat, 10 Januari. Status tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disandang koleganya itu diyakini tak memengaruhi kehadirannya.
“Saya enggak tahu ya (Hasto hadir atau tidak, red). Besok HUT harusnya datang (Hasto, red),” kata Ahok usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan liquified natural gas (LNG) PT Pertamina (Persero) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Januari.
Sementara saat disinggung status tersangka Hasto, Ahok tak mau banyak bicara. Begitu juga soal tokoh yang digadang menduduki jabatan itu nantinya.
“Saya enggak tahu (soal nama pengganti Hasto, red). Besok kan HUT,” tegasnya sambil berlalu.
Diberitakan sebelumnya, KPK mengembangkan kasus suap pergantian antar waktu (PAW) yang menjerat eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan buronannya, Harun Masiku. Dua orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Donny Tri Istiqomah yang merupakan kader PDIP sekaligus pengacara.
Tak sampai di situ, Hasto juga jadi tersangka perintangan penyidikan. Ia diduga berusaha menghalangi proses hukum, salah satunya dengan meminta Harun untuk merusak ponselnya dan kabur setelah operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan.
Hasto sudah dipanggil penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka pada Senin, 6 Januari kemarin. Tapi, dia minta penundaan karena ada rangkaian acara HUT PDIP yang sudah lebih dulu terjadwal.
SEE ALSO:
Kuasa hukumnya, Johannes Tobing mengatakan Hasto bakal mendatangi gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Senin, 13 Januari.
"(Surat pemanggilan, red) sudah, sudah kita terima. Nanti tanggal 13 (Januari, red)," kata Johannes kepada wartawan usai memantau kegiatan penggeledahan KPK di rumah Hasto di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 7 Januari.