Megawati Sebut Ahok 'Sahabat Saya', Hasto: Ya, Memang Sahabat Tak Berkaitan dengan Pilgub DKI
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2021). (Foto: Syaiful Hakim/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut kadernya, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai sahabat di acara HUT ke-49 PDIP.

Momen ini terjadi saat Megawati mengawali sambutannya dengan menyapa sejumlah tokoh yang hadir secara daring. Termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Terus ada sahabat saya juga Pak Ahok atau yang dikenal Basuki Tjahja Purnama. Saya mencoba untuk melihat di layar tapi karena begitu banyak yang hadir sehingga saya tidak bisa melihat satu per satu," ungkap Megawati saat itu.

Perihal penyebutan 'sahabat saya' tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara. Menurutnya, Megawati memang membangun persahabatan dengan banyak pihak.

Bukan hanya dengan Ahok saja, Hasto mengatakan, Megawati juga membangun persahaatan dengan para tokoh nasional. Salah satunya, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga tokoh lainnya termasuk Ahok.

"Jadi menyebut sahabat tadi ya memang sahabat. Apalagi Pak Ahok ini kan menjadi korban terkait dengan pemilu Jakarta," ungkapnya.

Lagipula, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok punya prestasi yang luar biasa. "Termasuk membangun masjid, luar biasa. Prestasi ketegasan dalam berbagai bentuk konspirasi kekuasaan yang ingin menggunakan kekuasaan membangun kapital, Pak Ahok paham dan mempunyai keberanian menghadapi itu," jelas Hasto.

Dengan alasan tersebut, Hasto menegaskan panggilan 'sahabat' yang disematkan Megawati untuk Ahok tidak ada kaitannya dengan kontestasi Pilgub DKI 2024 mendatang.

"Jadi enggak ada kaitannya dengan Pilgub DKI 2024. Pidato Ibu Ketua Umum disampaikan sendiri ioleh beliau sebagai hasil kontemplasi agar PDIP dapat memberikan dukungan bersama dengan masyarakat Indonesia agar pandemi ini bisa kita atasi bersama," tegasnya.

Hanya saja, jika akhirnya memang nama Ahok dicalonkan itu adalah kewenangan yang dimiliki oleh Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

"Kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok itu kewenangan Bu Mega," pungkasnya.