JAKARTA - Sebaik apapun kebijakan suatu negara dalam menahan laju penyebaran COVID-19, takkan terasa dampaknya jika pemerintah tidak bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat. Bagaimana tidak, jikalau mau menyelamatkan hajat hidup orang banyak, saling bahu-membahu adalah kunci utamanya, seperti yang dilakukan oleh Kuba.
Sekalipun sektor swasta telah berkembang pesat, namun tak membuat mereka lupa diri untuk membentuk inisiatif berupa solidaritas kepada mereka yang paling rentang terkena COVID-19. Langkah tersebut membuktikan, bahwa dalam Negara yang menganut paham komunis sekalipun, kepedulian atas kemanusiaan adalah diatas segalanya.
BACA JUGA:
Dilansir Reuters, sektor swasta pun urun-urunan dalam membantu. Antara lain restoran kelas atas menyediakan makanan gratis untuk para lansia, perusahaan mode menyubangkan masker wajah, serta toko-toko lainnya yang mulai memberikan barang yang dijual kepada mereka yang berpenghasilan rendah secara gratis.
Salah satu yang berpartisipasi ialah pemilik restoran Italia Bella Ciao, Saverio Grisell misalnya. Biasanya tempatnya penuh dengan para ekspatriat, turis, maupun kelas menengah di Kuba, mengatakan dirinya telah berdiskusi bersama Local Committee for the Defense of the Revolution (CDR) untuk membantu warga Kuba lainnya.
"Presiden CDR telah memberi saya daftar 29 orang tua yang akan saya berikan mereka makan gratis setiap hari,” katanya.
Oleh karenanya, CDR kemudian membantu Bella Ciao dalam mengantarkan pizza dan pasta langsung kepada rumah para lansia. Namun, Grisell tak besar kepala, ia menganggap bantuannya tak ada apa-apanya dibanding dengan mereka staff medis yang dikirimkan ke Italia untuk berjuang di garda terdepan melawan COVID-19. "Itu hanya tanda solidaritas kecil.”
Tak hanya Bella Ciao, banyak restoran lainnya yang ada di Kuba bukan cuma menyediakan makanan bagi para manula diseluruh negeri. Melainkan mereka juga turut menyediakan makanan gratis bagi warga Kuba yang berpenghasilan rendah.
Melihat kerja sama tersebut, salah seorang manula berumur 75 tahun, Ines Perez, pun mengaku kagum kepada mereka yang begitu peduli kepada sesama. "Semoga semua orang baik dapat bekerja sama guna mengatasi saat yang sulit ini."
Apalagi saat ini, Kuba telah tercatat memiliki angka 269 kasus tertular COVID-19 yang rata-rata menyerang orang tua. Untuk itu, Kuba terus berupaya menjaga dan menjamin agar mereka yang sudah berumur tetap aman berdiam di rumah sembari tetap mengupayakan jaga jarak atau Physical Distancing.